Solusi Mengangkat Martabat Guru: Kesejahteraan, Profesionalisme, dan Kolaborasi

Kepala SMPN 3 Bengkulu Tengah, Supriyanto, S.Pd, MM--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Upaya mengembalikan kehormatan dan martabat profesi guru dinilai harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, serta para guru itu sendiri. Pandangan tersebut disampaikan oleh Supriyanto, S.Pd., M.M., mantan Ketua PGRI Bengkulu Tengah, saat dimintai pendapat mengenai strategi jangka panjang dalam meningkatkan penghargaan terhadap tenaga pendidik.

Menurut Supriyanto, profesi guru selama ini kerap dipandang sebelah mata karena berbagai faktor, mulai dari kesejahteraan yang belum merata hingga kurangnya pemahaman publik terhadap kompleksitas tugas pendidik. Untuk itu, diperlukan langkah konkret dan terukur guna memperbaiki kondisi tersebut.

BACA JUGA:PPID Benteng Masuki Tahap Uji Publik, Target Pertahankan Predikat Informatif

Supriyanto menjelaskan bahwa pemerintah memegang peran kunci dalam meningkatkan kualitas dan citra profesi guru. Ia menilai peningkatan kesejahteraan finansial melalui gaji dan tunjangan yang layak merupakan langkah penting untuk menarik talenta terbaik serta menghapus stigma bahwa guru berada pada taraf ekonomi rendah. Pemerintah juga disarankan memperjelas jenjang karir dengan sistem promosi yang adil dan transparan, termasuk memberikan penghargaan seperti Satya Lencana dan insentif bagi guru berprestasi.

Selain kesejahteraan, peningkatan profesionalisme juga menjadi poin penting yang harus diperkuat. Program sertifikasi, pelatihan, dan pendidikan lanjutan perlu ditingkatkan agar guru mampu memenuhi standar kompetensi nasional. Ia menambahkan bahwa perlindungan hukum bagi guru harus diperkuat agar mereka dapat menjalankan tugas tanpa rasa takut dari tekanan siswa maupun orang tua. Pemerintah diharapkan memenuhi sarana prasarana pendidikan serta memperluas rekrutmen ASN PPPK, terutama bagi guru honorer yang telah lama mengabdi.

BACA JUGA:PPID Benteng Masuki Tahap Uji Publik, Target Pertahankan Predikat Informatif

Di sisi lain, masyarakat juga memiliki peran signifikan dalam mengangkat martabat guru. Supriyanto menekankan perlunya membangun budaya menghormati guru sejak dari lingkungan keluarga. Komunikasi yang baik antara orang tua dan sekolah diperlukan agar proses pendidikan berjalan efektif. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya menuntut, tetapi juga mendukung kegiatan sekolah dan kebijakan pendidikan.

“Stigma bahwa menjadi guru adalah pilihan terakhir harus kita ubah bersama. Profesi ini adalah pilar pembangunan bangsa,” tegasnya.

BACA JUGA:Kasus Tinggi, Talang Empat dan Merigi Sakti Jadi Sasaran Sosialisasi Anti Kekerasan Perempuan

Guru sendiri, lanjut Supriyanto, harus terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan maupun pengembangan mandiri. Guru juga diharapkan tetap berpegang pada kode etik profesi dan mampu menjadi teladan bagi peserta didik serta masyarakat. Inovasi dalam pembelajaran dan partisipasi dalam kompetisi atau penelitian pendidikan disebut penting untuk memperlihatkan kualitas guru Indonesia.

“Dengan upaya kolaboratif dari semua pihak, martabat dan penghargaan terhadap profesi guru dapat ditingkatkan secara signifikan,” ujarnya.

BACA JUGA:Posyandu Bukan Lagi Fokus Ibu-Anak, Ini Pesan Wabup Benteng saat Pengukuhan Tim Pembina

Ia menegaskan bahwa ketika guru dihargai dan didukung, kualitas pendidikan akan meningkat dan pada akhirnya mendorong kemajuan generasi bangsa. Berbagai solusi yang ditawarkan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mengambil langkah nyata dalam memperbaiki ekosistem pendidikan serta mengangkat kembali marwah profesi guru.(ryu)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan