Indonesia Kirim 5 Wakil ke BWF World Tour Finals 2025, Dua Atlet Profesional Lolos Tanpa Pelatnas

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Indonesia resmi memastikan lima wakil tampil di BWF World Tour Finals 2025 yang akan digelar di Hangzhou, China, pada Desember mendatang.

Dari lima wakil tersebut, dua di antaranya berasal dari jalur profesional di luar Pelatnas PBSI, menandai semakin kompetitifnya atlet independen di level dunia.

Kepastian ini diraih setelah para pemain Indonesia menembus semifinal Australian Open 2025 pada Sabtu (22/11/2025), yang sekaligus membuka dua tiket tambahan menuju turnamen penutup musim.

Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjadi pasangan pertama yang memastikan tempat setelah menang atas rekan senegara Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani untuk melaju ke final.

“Alhamdulillah bisa ke final dan lolos ke World Tour Finals. Tidak pernah ada target khusus ketika mulai berpasangan dengan Fikri. Ini terasa sangat luar biasa,” ujar Fajar dalam keterangan resmi PBSI seperti dilansir dari disway.id.

Fajar/Fikri sebelumnya berada pada posisi kurang menguntungkan di klasemen Race to Finals. Namun, tersingkirnya para pesaing di babak semifinal membuat hasil di Australia sudah cukup untuk mengamankan slot.

Jafar/Felisha Lengkapi Daftar Lolos

Tiket kedua dari Australia datang lewat ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, yang harus mencapai final demi memastikan kelolosan.

“Ini kesempatan yang kami nantikan dalam beberapa pertandingan terakhir. Banyak kepikiran sebelum main. Akhirnya lolos, lega dan lepas rasanya,” ungkap Felisha.

Sebelum hasil di Australia, tiga wakil Indonesia sebenarnya sudah memastikan diri tampil di Hangzhou, yakni:

Jonatan Christie (tunggal putra) – atlet profesional/non-Pelatnas

Putri Kusuma Wardani (tunggal putri)

Sabar/Reza (ganda putra) – pasangan profesional/non-Pelatnas

Dengan demikian, total ada lima wakil Indonesia di World Tour Finals 2025. Dua di antaranya—Jonatan dan Sabar/Reza—merupakan atlet independen yang bersaing tanpa dukungan Pelatnas PBSI.