Menag Nasaruddin Sebut UIN Rumuskan Policy Brief Diplomasi Perdamaian Prabowo
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan, empat Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia tengah berkolaborasi merumuskan policy brief strategis untuk mendukung arah politik luar negeri Presiden Prabowo Subianto, khususnya diplomasi perdamaian global dan isu Palestina.
Rekomendasi akademik tersebut akan diserahkan kepada Pemerintah, terutama Kementerian Luar Negeri. Dia menekankan bahwa rangkaian seminar internasional ini merupakan tindak lanjut dari pidato Presiden Prabowo pada Sidang Umum PBB ke-80 di New York.
“Empat UIN berkolaborasi menghadirkan seminar internasional ini sebagai kontribusi akademik atas arah kebijakan Presiden Prabowo di panggung global,” ujar Menag Nasaruddin saat konferensi pers International Seminar and Conference of the Malay-Islamic World di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Medan, Senin (24/11). Menag Nasaruddin, kemudian merinci fokus kajian masing-masing UIN. Pertama, UIN Alauddin Makassar menghadirkan sejumlah narasumber seperti Prof. Robert W. Hefner seorang antropolog asal Boston University, AS yang membahas peran strategis Indonesia dalam realisasi solusi dua negara dari perspektif politik internasional. Hadir pula Revda Selver Iseric, Jurnalis dan Penulis asal Palestina yang memaparkan dukungan berkelanjutan Presiden Prabowo terhadap perjuangan Palestina, serta pemuka agama Ustadz Das’ad Latif yang menyampaikan perspektif akademik dan kemanusiaan tentang perkembangan terkini di Gaza.
Kedua, UIN Sumatera Utara, Medan mengusung tema "Reading The Geopolitical Direction of President Prabowo: Revitalizing the Role of the Malay-Islamic World in the New Global Order.” “Dari sini kita berharap lahir pemikiran kawasan untuk memperkuat diplomasi berbasis nilai agama. Terlebih bantuan untuk Palestina masih mengalir—kita ingin solusi ini berkelanjutan,” tambah Menag Nasaruddin.
Ketiga, -UIN Sunan Ampel Surabaya
Akan mengkaji karakter moderasi beragama Indonesia. “Di Surabaya akan dikupas mengapa Islam di Indonesia bisa moderat dan cara berpikir umatnya begitu brilian. Di sana kita melihat konten emosional dan fondasi intelektualnya,” jelas Menag. Keempat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di UIN Jakarta semua pokok pikiran diformulasikan menjadi policy brief untuk diserahkan ke Pemerintah, terutama Kementerian Luar Negeri. Menag Nasaruddin Umar juga menyebut Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu pusat peradaban Islam modern. Indonesia juga siap mempromosikan diplomasi yang mengedepankan soft power, termasuk dalam kampanye solusi dua negara (two-state solution) untuk Palestina. Menag Nasaruddin mengungkapkan, 7 K-ebijakan Presiden Prabowo terkait two-state solution untuk Palestina masih menjadi sorotan dunia. “Hingga saat ini, two-state solution yang didorong Presiden Prabowo masih menjadi trending topic di media,” ujarnya. (**)