Apresiasi Kinerja Polri Terbaik Ketiga Dunia, Boni Hargens Bangga dan Beberkan PR ke Depan
--
Survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas memberikan validasi empiris terhadap persepsi positif masyarakat terhadap kinerja Polri.
Tingkat kepuasan masyarakat mencapai angka impresif 87,8%, dengan 89% responden menyatakan kepuasan mereka terhadap upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari hubungan yang semakin erat antara Polri dan masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan publik yang tinggi ini menjadi modal sosial yang sangat berharga dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian," ujar dia.
Hargens juga mengatakan Polri juga mendapat apresiasi khusus atas peningkatan kualitas pelayanan publik dan implementasi pengawasan internal yang konsisten. Sistem pengaduan masyarakat terus diperbaiki meskipun diakui masih ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut.
"Komitmen Kapolri terhadap profesionalisme personel melalui pelatihan berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan anggota, dan penerapan sistem pengawasan melekat (waskat) yang ketat menjadi faktor fundamental di balik keberhasilan ini," jelas dia.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Lebih lanjut, Hargens mengungkapkan meskipun telah mencapai prestasi yang signifikan, perjalanan Polri menuju institusi kepolisian kelas dunia masih menyisakan tantangan yang perlu diatasi.
Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja menunjukkan bahwa Polri perlu meningkatkan domain kapasitas dan proses, khususnya dalam hal alokasi sumber daya dan efektivitas sistem operasional.
Hargens menekankan pada tiga hal yang perlu mendapat evaluasi, pertama peningkatan kapasitas institusional dengan menekankan pada investasi dalam teknologi canggih, pelatihan SDM berkelanjutan, dan modernisasi infrastruktur kepolisian untuk menghadapi tantangan keamanan abad 21.
"Kedua, optimalisasi proses operasional di mana perlu penyempurnaan standar operasional prosedur, digitalisasi layanan, dan efisiensi birokrasi untuk respons yang lebih cepat dan akurat," ujar Boni Hargens.
Ketiga, lanjut Hargens, penguatan kolaborasi multi-pihak. Menurut dia, sinergi dengan lembaga pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk menciptakan ekosistem keamanan yang komprehensif
Indonesia masih menghadapi realitas peningkatan angka kriminalitas di beberapa sektor, yang menempatkan Polri dalam posisi strategis untuk terus bertransformasi dan berinovasi.
“Kejahatan siber, transnasional, dan berbasis teknologi memerlukan pendekatan baru yang adaptif dan proaktif. Polri perlu terus mengembangkan kemampuan dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks dan dinamis, mulai dari radikalisme, terorisme, hingga kejahatan terorganisir yang memanfaatkan teknologi digital," kata dia.
Hargens menegaskan dukungan dari pemerintah, partisipasi aktif masyarakat, dan sinergi dengan lembaga lain menjadi kunci utama untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Polri dalam menghadapi tantangan keamanan nasional dan global.
Menurut dia, pendekatan holistik yang melibatkan seluruh elemen bangsa diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pembangunan nasional.