Kejagung Lagi Digdaya, Potensial Dijadikan Musuh Bersama

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Sekretaris Jenderal Laskar Merah Putih (Sekjen LMP) Abdul Rachman Thaha menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi lembaga penegak hukum paling moncer di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

"Tidak bisa disanggah, dalam masa seratus hari lebih sedikit pemerintahan Presiden Prabowo, Kejaksaan Agung mengungguli kinerja lembaga-lembaga penegakan hukum lainnya," kata Abdul Rachman Thaha, melalui keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025). 

Pria yang beken disapa dengan inisial ART itu berkata demikian merespons adanya serangan terhadap Jaksa Agung ST Burhanuddin dan jajaran yang tengah gencar melakukan pemberantasan korupsi.

Menurut ART, memang seluruh lembaga dalam sistem peradilan pidana seyogianya memiliki rapor tunggal, tetapi pada kenyataannya kompetisi antarinstitusi itu ada. 

"Ini tidak terelakkan karena pimpinan masing-masing lembaga punya komitmen dan etos penegakan hukum yang tidak hanya beragam, tetapi juga terkesan menganggap rival satu sama lain," tuturnya. 

Dia mengatakan dalam situasi penegakan hukum yang tidak sepenuhnya komplementer dan harmonis itu, berbasis data dan persepsi, Kejagung memang digdaya dan sangat potensial dipandang mengganggu bagi lembaga-lembaga koleganya.

"Pada titik itu, masuk akal jika muncul analisis bahwa Kejaksaan Agung menjadi musuh bersama dua pihak," ucap anggota DPD RI periode 2019-2024 itu. 

Dua pihak yang dimaksud, pertama, para koruptor yang selama sepuluh tahun lalu berhasil menggagahi kekuasaan yang juga amoral. Kedua, institusi-institusi negara yang kepentingan-kepentingan menyimpangnya menjadi kacau akibat lempengnya Kejaksaan Agung.

"Salah satu atau kedua pihak itulah yang, kuat dugaan saya, kencang memproduksi narasi peyoratif setelah Kejaksaan Agung menguak megaskandal BBM oplosan oleh anak perusahaan Pertamina," tuturnya.

ART menyebut pihak yang berada di titik pusat narasi itu adalah figur Jaksa Agung. Dan sebagai sosok penegak hukum yang kuat, terpojoknya Jaksa Agung Burhanuddin sangat mungkin bakal berdampak buruk pula terhadap Kejaksaan Agung secara keseluruhan. 

"Lemahnya Kejaksaan Agung pasti menjadi kabar menggembirakan bagi dua pihak yang tadi saya sebut, sekaligus antiklimaks bagi Presiden Prabowo yang sudah mendeklarasikan perang bubat terhadap korupsi," ujar tokoh asal Sulteng itu. 

ART mengatakan upaya sabotase pemberantasan korupsi yang berkisar pada kabar-kabar bohong terkait kehidupan pribadi petinggi Kejagung harus dihentikan. 

"Ini modus persekusi yang selama satu dasawarsa lalu juga dipraktikkan untuk menaklukkan kalangan yang kritis terhadap para penyuara kebenaran," ucapnya. 

Menurut dia, keinginan memenangkan persaingan di arena penegakan hukum harus direalisasikan setiap lembaga dengan memburu dan meringkus para cecunguk penggangsir uang negara, bukan dengan menyabotase kerja lembaga kerja lainnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan