Cerita di Balik Nama Desa Kembang Ayun dan Silsilah Kerajaan Sungai Lemau

--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Desa Kembang Ayun yang terletak di Kecamatan Pondok Kelapa menyimpan banyak nilai sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Di desa ini terdapat beberapa tempat petilasan yang konon menjadi jejak para raja terdahulu, termasuk Baginda Kembang Ayun. Namun, hingga kini, cerita-cerita tersebut belum dapat dipastikan karena warga setempat belum menemukan tokoh yang bisa mengonfirmasi kisah tersebut.
Selain cerita tentang petilasan, asal-usul nama Desa Kembang Ayun juga menjadi hal menarik yang layak ditelusuri. Desa ini dikenal dengan nama yang identik dengan bunga, ‘kembang’ namun tak banyak yang tahu cerita di balik pemberian nama tersebut. Desa Kembang Ayun dulunya merupakan bagian dari Desa Pagar Dewa.
Menurut Kepala Desa Kembang Ayun, Listimewa, kedua desa ini pernah bersatu sebelum akhirnya terjadi pemekaran menjadi Desa Kembang Ayun dan Pagar Dewa.
‘’Nama Kembang Ayun sendiri berasal dari kata 'kemba'ang berayun,' yang dalam bahasa kami merujuk pada talas yang berayun meskipun tidak ada angin," ujar Listimewa.
Ia menambahkan, di masa lalu ada seorang tokoh desa yang menemukan jenis talas yang ukurannya lebih besar dari biasanya, dan talas tersebut terlihat berayun. Setelah talas tersebut dibawa ke desa, masyarakat setempat memutuskan untuk memberikan nama Kembang Ayun pada desa ini.
Selain itu, Listimewa mengungkapkan bahwa di desa ini terdapat beberapa lokasi pemakaman yang dianggap keramat oleh warga. Namun, ia sendiri belum mengetahui secara pasti terkait makam Baginda Kembang Ayun yang tercatat dalam silsilah kerajaan Sungai Lemau Bengkulu.
"Di desa ini ada tiga lokasi bersejarah yang diduga merupakan makam orang-orang terdahulu. Namun saya belum bisa memastikan lokasi makam Baginda Kembang Ayun yang diceritakan dalam sejarah," demikian Listimewa.(iza)