Pelaku UMKM Keluhkan Harga Sewa Lapak Rest Area Tol Bengkulu-Taba Penanjung Terlalu Mahal

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Kehadiran rest area di Tol Bengkulu-Taba Penanjung yang baru saja diresmikan membuka peluang bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berjualan. Pihak manajemen tol menawarkan lapak sewa dengan harga sekitar Rp1 juta. Namun, banyak pelaku UMKM di Bengkulu Tengah yang merasa harga sewa tersebut terlalu mahal dan sulit dijangkau.

Di Desa Margo Mulyo, Kecamatan Pondok Kubang, yang memiliki berbagai usaha UMKM seperti olahan makanan, kerajinan tangan, dan minuman olahan, Kepala Desa Syaifurohman menyampaikan keprihatinannya mengenai harga sewa lapak di rest area tersebut. Menurutnya, biaya sewa yang mencapai Rp1 juta per bulan terlalu tinggi bagi para pelaku UMKM di desanya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10968/dana-desa-2025-rp13-miliar-pemdes-pasar-pedati-fokus-pembangunan-infrastruktur-dan-pengolahan-sampah

"Saya sudah mengetahui tentang adanya informasi sewa lapak di Rest Area ini dari pemberitaan. Namun, dengan harga sewa Rp1 juta per bulan, itu jelas tidak terjangkau untuk masyarakat kami. Belum lagi biaya lainnya, hasil dagangan, dan jumlah pengunjung yang lewat di tol. Pasti akan sangat menyulitkan para penyewa. Kecuali jika tol ini sudah seperti yang ada di Pulau Jawa atau setidaknya seperti tol Palembang-Lampung," ujar Syaifurohman.

Dia menambahkan, jika pemerintah memberikan subsidi hingga 70% untuk biaya sewa lapak, mungkin pelaku UMKM masih akan mempertimbangkan untuk menyewa. Namun, dengan harga yang ada saat ini, dia yakin tidak akan ada yang berani berinvestasi, mengingat jarak tempuh tol yang relatif pendek dan tidak banyak waktu untuk beristirahat di rest area.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10967/operasi-keselamatan-nala-tahun-2025-kembali-digelar-catat-tanggalnya

"Rest area seharusnya menjadi tempat bagi orang untuk istirahat setelah perjalanan jauh. Tapi dengan hanya 15 menit waktu berhenti, pengendara mungkin lebih memilih untuk berbelanja di luar tol, bukan di dalam rest area," tambahnya.

Kades Pagar Gunung, Yulis Effendi, yang juga memiliki UMKM kerajinan tangan, menyatakan bahwa meskipun sempat tertarik dengan peluang tersebut, ia akhirnya membatalkan niatnya setelah melihat harga sewa yang sangat mahal.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10966/antisipasi-kemacetan-kendaraan-jelang-libur-nasional-polres-cek-jalur-rencana-one-way-di-kampoeng-durian

"Kerajinan yang kami buat, seperti dari lidi, memang lebih cocok untuk pasar tertentu. Kalau untuk makanan dan minuman, saya rasa harga sewanya lebih masuk akal. Tapi, dengan harga sewa yang terlalu tinggi, saya merasa ragu bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar dalam waktu satu bulan. Jadi, lebih baik kami mencari tempat lain yang lebih terjangkau," ujar Yulis.

Sebagai informasi, meski lapak-lapak di Rest Area Tol Bengkulu-Taba Penanjung menawarkan peluang bagi UMKM, banyak pelaku usaha yang berharap agar harga sewa dapat lebih disesuaikan dengan kondisi pasar dan daya beli masyarakat setempat.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan