Asap Pabrik Kian Tebal Selimuti Permukiman Warga, Begini Penampakannya

Selasa 07 Jan 2025 - 22:34 WIB
Reporter : Riki Saputra
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Warga di wilayah Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah kini harus menghadapi pemandangan kabut tebal dan aroma tidak sedap yang menyelimuti lingkungan mereka setiap hari. Fenomena ini bukan disebabkan oleh cuaca hujan, melainkan oleh asap yang diduga berasal dari salah satu pabrik di sekitar pemukiman.

Asap tersebut mengandung partikel hitam hasil pembakaran yang tidak hanya mengaburkan pandangan, tetapi juga menempel di sekitar rumah warga. Banyak warga mengeluhkan dampak dari asap ini yang sudah berlangsung sejak 2019. Mereka merasa sudah terbiasa dengan kondisi ini, meskipun tidak dapat menutupi rasa khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9967/lsm-tegar-surati-aph-dan-pemkab-tindaklanjuti-dugaan-pencemaran-lingkungan-pabrik-di-benteng

Mushaidir, salah satu warga Desa Talang Empat menceritakan bahwa kabut asap ini biasanya muncul pada pukul 13.00 WIB dan lebih pekat lagi pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. 

“Memang sudah lama, sejak 2019 lalu. Kalau dahulu sangat parah, dan sekarang terulang kembali. Biasanya, asap datang di siang dan sore, dengan sore yang lebih pekat. Kami di sini harus terbiasa dengan aroma dan pemandangan kabut asap,” ujarnya.

Selain asap tebal, warga juga mengeluhkan adanya debu hitam yang menempel di sekitar rumah mereka. Ana, warga lain menyatakan bahwa dampak tersebut tidak hanya mengganggu penglihatan dan pernapasan, tetapi juga menimbulkan masalah kesehatan. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9966/bpbd-bengkulu-tengah-anggarkan-mamin-petugas-dan-aktifkan-pemanfaatan-shelter-pondok-kelapa

"Kami alhamdulillah tidak terkena sesak napas, tapi beberapa keluarga lain ada yang mengalaminya. Mudah-mudahan saja kami tidak kena," kata Ana. 

Sementara itu, Ketua LSM Tegar RI Bengkulu Tengah, Tri Nurhidayat menyampaikan bahwa pihaknya akan melaporkan masalah ini ke Polres Bengkulu Tengah, DPRD Bengkulu Tengah maupun Pemkab Bengkulu Tengah. 

“Kami akan memberikan surat kepada pihak APH. Kami berharap masalah ini bisa segera ditindaklanjuti, agar masyarakat tidak terus menanggung dampak yang sangat membahayakan kesehatan mereka,” pungkas Tri.(one)

Kategori :