RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kehadiran perusahaan pengolah kelapa sawit maupun karet di Bengkulu Tengah diduga juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
Beberapa masyarakat bahkan menyatakan bahwa asap yang dikeluarkan dari aktifitas pabrik cukup mengancam.
Seperti disampaikan salah satu warga Kecamatan Talang Empat, Mur, bahwa asap perusahaan tersebut sering mencapai rumahnya meski jaraknya cukup jauh.
"Walaupun rumah saya cukup jauh, namun jika angin membawa asap, bisa sampai ke rumah saya. Terkadang ada partikel hitam yang masuk ke dalam rumah, bahkan menutupi air di bak mandi. Sayangnya, saya tidak sempat mengambil foto untuk dokumentasi," ujarnya.
Desi, seorang warga Desa Talang Empat, menambahkan bahwa selama tiga minggu terakhir, asap yang dihasilkan oleh pabrik semakin pekat.
"Bukan hanya asapnya, tapi udara yang kita hirup terasa sesak. Saya khawatir anak-anak saya terkena dampak dari asap tersebut, karena sering kali mereka batuk-batuk. Bahkan, debu partikel hitam juga mencemari air di bak mandi yang terbuka, yang berisiko membahayakan kesehatan," jelas Desi.
Desi yang rumahnya hanya berjarak sekitar 300 meter dari pabrik, berharap pihak perusahaan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan masyarakat sekitar.
"Kami belum mendapat respons dari perusahaan. Kami hanya meminta solusi, seperti memberikan masker atau mencari cara agar asap tidak mencemari pemukiman. Kami berharap perusahaan memikirkan dampak kesehatan warga dan tidak hanya fokus pada keuntungan," demikian Desi.(one)