RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Bidang perfilman di Kabupaten Bengkulu Tengah masih tergolong minim peminat. Namun, hal ini tidak menghalangi Aiptu Andri Solpi, S.H., M.H., Kanit Intelkam Polsek Taba Penanjung untuk menyalurkan hobinya dalam dunia seni peran. Bersama tim Benteng Production House, ia menggarap sebuah film berjudul Narkoba yang menceritakan perjuangan aparat kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba.
Film ini dibintangi oleh Aiptu Andri Solpi sebagai penulis cerita, dengan Febrin Brunce sebagai sutradara. Rekan lainnya seperti Sakti, Juni, Dedi, dan Aziz turut bergabung sebagai kru, termasuk sebagai kameramen. Lokasi syutingnya di Desa Karang Tengah Kecamatan Taba Penanjung.
Febrin Brunce, sutradara film Narkoba menjelaskan bahwa ide pembuatan film ini berawal dari keinginan Andri Solpi untuk mengembangkan seni peran di Bengkulu Tengah. Film ini tidak hanya bertujuan sebagai karya seni, tetapi juga sebagai sarana edukasi untuk masyarakat tentang bahaya narkoba, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
"Awalnya ini berangkat dari hobi dan keinginan untuk mengembangkan seni peran di daerah kami. Kebetulan saya dekat dengan Andri, dan saya membantu dalam pembuatan film ini. Selain memberikan kepuasan batin, film ini juga bertujuan memberikan pesan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba," kata Febrin.
Meskipun menghadapi keterbatasan anggaran dan peralatan, Febrin berharap Benteng Production House mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah. Ia juga berharap kedua film yang sedang digarap, termasuk Narkoba dan Harimau Benteng, dapat membawa nama Bengkulu Tengah ke tingkat yang lebih luas, bahkan keluar daerah.
"Awalnya kami berencana untuk membuat proposal, namun karena belum ada karya yang selesai, proposal tersebut belum dapat diajukan. Saat ini, ada dua film yang sedang kami garap, dan kami berencana untuk menayangkannya pada tahun 2025 di televisi dan media sosial. Kami sangat berharap ada dukungan dari Pemda Bengkulu Tengah, karena ini adalah kesempatan untuk mengenalkan Bengkulu Tengah kepada masyarakat yang lebih luas," tambah Febrin.
Sementara itu, Kepala Desa Karang Tengah, Sahrun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim Benteng PH yang telah melibatkan desanya dalam pembuatan film ini. Meski awalnya tidak memiliki pengalaman dalam dunia perfilman, kini dirinya dan masyarakat Desa Karang Tengah merasa mendapatkan pengalaman yang berharga.
"Kami memang sudah dihubungi oleh Polsek Taba Penanjung untuk berpartisipasi dalam pembuatan film ini dan kami menerima ajakan itu dengan tangan terbuka. Kami sangat berterima kasih karena tim Benteng PH memilih desa kami sebagai lokasi syuting. Awalnya memang kami tidak tahu banyak, tetapi berkat bimbingan mereka, kami mendapatkan pengalaman yang sangat berharga," demikian Sahrun.
Dengan adanya film Narkoba, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami betapa pentingnya upaya pemberantasan narkoba, serta memberikan kontribusi positif dalam pengembangan seni dan perfilman di Kabupaten Bengkulu Tengah.(one)