RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Harga karet yang stabil saat ini membuat para petani dan toke (pedagang) karet di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, merasa cukup tenang. Dengan harga yang berada di kisaran Rp.10.000 hingga Rp.12.000 per kilogram, para petani tetap bersemangat untuk bekerja di kebun meskipun cuaca hujan.
Safri, seorang toke karet yang sudah berpengalaman sejak tahun 2008, menjelaskan bahwa harga karet saat ini lebih stabil dibandingkan dengan tahun lalu yang sempat anjlok hingga Rp.6.000 per kilogram.
"Harga karet sekarang berkisar antara Rp.10.000 hingga Rp.12.000 per kilogram, tergantung tingkat kekeringan karet yang saya terima. Harga ini lebih stabil dibandingkan tahun lalu yang sempat turun drastis," ujar Safri pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Namun, musim hujan yang sedang berlangsung menyebabkan produksi karet sedikit berkurang, sehingga berdampak pada jumlah pasokan yang tersedia untuk diekspor. Selain itu, banyak pabrik karet di Bengkulu Tengah yang tutup, membuat Safri harus mengirimkan getah karet ke luar daerah, seperti Jambi dan Palembang, untuk memenuhi permintaan.
"Musim hujan ini mengurangi hasil getah karet, dan banyak pabrik di daerah kita yang tutup. Ini membuat kami harus mengirimkan karet ke Jambi dan Palembang. Biasanya, dalam seminggu kami bisa mendapatkan 8-9 mobil diesel karet, tetapi karena hujan, sekarang kami hanya mendapatkan 5 mobil diesel untuk dikirim," jelas Safri.
Dalam kondisi ini, Safri mampu mengumpulkan antara 50 hingga 80 ton getah karet setiap bulannya, yang diperoleh dari para petani dan toke kecil di sekitar, termasuk dari Kabupaten Bengkulu Utara. Dengan pengiriman tersebut, pendapatan Safri berkisar di angka Rp.5.000.000 per bulan.
"Alhamdulillah, dengan 50-80 ton getah karet yang kami kirimkan setiap bulan, penghasilan saya mencapai sekitar Rp.5.000.000. Harapan saya, harga tetap stabil seperti sekarang, karena banyak pabrik yang tutup," tambah Safri.
Para petani pun memiliki harapan yang sama. Jumadil, salah seorang petani karet, mengungkapkan rasa syukurnya karena harga karet tetap stabil meski cuaca tidak menentu.
"Walaupun musim hujan, harga karet masih stabil di angka Rp.10.000 hingga Rp.12.000. Kami berharap cuaca tidak terus-terusan hujan, agar hasil kebun tetap mencukupi kebutuhan sehari-hari," ujar Jumadil.
Jumadil juga menjelaskan bahwa proses penjualannya dilakukan sekali dalam seminggu, dengan jumlah sekitar 25 kilogram per minggu. "Kebun saya tidak terlalu luas, jadi saya hanya bisa menjual sekitar 25 kilogram per minggu. Tapi petani lain yang memiliki kebun luas bisa menjual hingga 100 kilogram. Semua itu tergantung cuaca, dan kami berharap harga tetap stabil," tambah Jumadil.
Dengan stabilnya harga karet dan harapan akan cuaca yang lebih bersahabat, para petani dan toke karet di Bengkulu Tengah berharap usaha mereka tetap dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari meskipun tantangan cuaca tetap ada.(cw1)