Gelombang Protes Mengalir Deras, Dinas Pertanian Tidak Tegas, Perusahaan Berdalih Ini

Selasa 22 Oct 2024 - 23:26 WIB
Reporter : Riki Saputra
Editor : Leonardo Ferdian

Perusahaan CPO Tak Miliki Kebun Inti

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Belum kunjung adanya tindak lanjut dari pertemuan antara perwakilan manajemen perusahaan CPO dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah belum lama ini, gelombang protes kembali mengalir deras. 

Untuk diketahui pertemuan membahas belum dipenuhinya kebun inti oleh perusahaan yang beroperasi di Bengkulu Tengah sebagaimana diatur dalam Permentan dan UU. 

Politisi Partai Ummat yang juga ditokohkan oleh masyarakat, Malani kembali mendesak agar perusahaan mematuhi aturan yang diberlakukan pemerintah. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8013/ancaman-demo-aktivis-golbe-pj-sekda-turun-tangan-kita-akan-undang-duduk-bersama

Lalu pemerintah juga diminta tegas dalam menegakkan aturan, mengingat kata Datuk_sapaan akrabnya perusahaan tersebut sudah lama beroperasi dan mengeruk keuntungan dari Bengkulu Tengah. 

"Jangan berpura-pura tutup mata tutup telinga, karena kalian (perusahaan, red) sudah lama mencari keuntungan di kabupaten ini. Kalau memang tidak mampu, bilang secara langsung ke publik. Biar kami mengurus untuk pencopotan izin usaha," kritik Datuk tegas.

Saat dimintai keterangannya, KTU Agra Sawitindo, Manda Gunawan mengatakan, hingga saat ini masih menunggu untuk keputusan dari pihak managemen pusat. Total yang diperkirakan untuk 20 persen kebun inti sebanyak 1.800 Hektare. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8012/dugaan-sk-honorer-fiktif-warnai-seleksi-pppk-di-bengkulu-tengah

"Masih menunggu keputusan dari manajemen pusat, kalau kebutuhan lahan diperkirakan sebanyak 1.800 Ha," jelas Manda.

Terpisah, Humas PT. PMS, Fachrian Hafiz mengatakan, masih sama dengan pernyataan oleh PT. Agra Sawitindo. Dirinya masih terkendala dengan internal perusahaan yang belum mendapat konfirmasi dari kantor pusat. 

"Kita masih menunggu bagaimana nanti pihak manajemen pusat di Medan. Butuh dari 20 persen itu 1.200 Ha," jelas Hafiz.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8030/rachmat-riyanto-punya-darah-keturunan-asli-bengkulu-tengah-begini-faktanya

Terpisah, saat dikonfirmasi, Humas PT. CSL, Leswandi mengatakan, mengenai tentang kebun inti masih belum berkomunikasi lebih lanjut dengan pihak pengelola bidang. Untuk saat ini belum dapat memberikan keterangan apapun.

"Belum kita bahas secara lanjut tentang kebun inti, karena belum ada pembahasan," pungkas Les.(one)

Kategori :