RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Mantan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Renah Semanek, Tarnudin, mengungkapkan kekecewaannya terhadap polemik yang terjadi antara oknum BPD dan Pemerintah Desa (Pemdes) Renah Semanek, Kecamatan Karang Tinggi.
Ia menyayangkan situasi ini, terutama karena hampir seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) di pemerintahan desa memiliki latar belakang pendidikan dan jaringan yang baik.
Tarnudin menilai bahwa meskipun saat ini banyak anggota pemerintah desa yang berpendidikan tinggi, ketegangan yang berujung pada pelaporan ke Aparat Penegak Hukum (APH) tetap terjadi.
“Dulu, saat saya menjabat, meskipun banyak anggota yang hanya lulusan SMP paket, semuanya berjalan lancar dan sesuai aturan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, dirinya memilih untuk mundur dari jabatannya dengan harapan desa akan lebih maju di bawah kepemimpinan anggota BPD yang baru, termasuk kades yang merupakan mantan camat.
“Saya tidak menghadiri pembukaan BPD yang baru karena percaya mereka bisa membawa perubahan positif,” jelas Tarnudin.
Tarnudin berharap agar masyarakat bisa mendapatkan pengayoman yang baik dari kedua pihak yang berseteru. Menurutnya, pelaporan ke APH seharusnya menjadi pengalaman dan pelajaran bagi semua.
“Masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang bisa mengayomi. Saya berharap kejadian ini bisa menjadi momen refleksi dan pembelajaran bagi mereka,” pungkasnya.(one)