RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Praktisi Hukum kondang Bengkulu, Nediyanto Ramadhan, S.H, M.H menanggapi adanya polemik pungutan uang atribut calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Bengkulu Tengah. Ia mengaku agar tidak menjadi polemik berkepanjangan, perlu adanya transparansi anggaran di Basan Kesbangpol Bengkulu Tengah.
"Artinya anggaran digunakan untuk apa sajakah. Dapat dilihat baik dalam rencana anggaran maupun penjelasan APBD. Jangan sampai nanti pihak-pihak yang bertanggungjawab secara teknis atribut capaskibraka dituduh melakukan pungli ataupun dituduh melakukan pungutan di luar ketentuan," ungkap Nedi.
Nedi menambahkan, jangan sampai pungutan atribut tersebut memberatkan calon paskibraka atas kebijakan yang diambil.
"Saya yakin Pemkab Bengkulu Tengah mampu menyelesaikan persoalan ini dengan baik. Saran saya sebaiknya panggil pihak-pihak yang bertanggungjawab duduk satu meja cari solusi yang pas sehingga tidak merugikan siapapun. Kenapa tidak dianggarkan saja untuk pembelian atribut," bebernya.
Sementara itu, jika tidak terdapat anggaran untuk atribut, tentu hal tersebut sangat disayangkan karena paskibra sendiri merupakan bagian penting pada momentum HUT Republik Indonesia setiap 17 Agustus.
"Kalau tidak ada anggaran untuk atribut memang sangat disayangkan karena hajatan besar HUT Kemerdekaan RI yang notabene setiap tahun rutin dilaksanakan bisa terlupakan. Kelihatannta sepele, tetapi hal ini sangat penting untuk dianggarkan," demikian Nedi. (imo)