RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Gelaran rapat koordinasi dan evaluasi yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) Bidang P2P di Kota Bengkulu baru-baru ini mendapat kecaman keras dari aktivis Gerakan Lima Kamis, Nasirwandi.
Kebijakan menggelar rapat di luar Benteng dinilai Nasirwandi yang akrab disapa Tiwot bentuk pemborosan anggaran. Lebih-lebih lokasinya di hotel berbintang.
''Apakah memang di Benteng tidak ada lagi tempat ideal untuk rapat? kenapa harus di hotel mewah di Bengkulu? sudah berapa anggaran yang dikeluarkan untuk penyewaan, belum lagi perjalanan dinasnya karena sudah termasuk luar kota. Apapun alasannya tidak bisa dibenarkan, jelas-jelas yang mengadakannya seperti tertulis di spanduk Dinas Kesehatan Bidang P2P artinya anggaran dari Benteng. Rapat di kantor kan bisa untuk efisiensi anggaran. Atau bisa menggunakan aula hotel yang ada di Benteng ini, membantu pelaku usaha lokal," kritik Nasirwandi.
"Dinas Kesehatan itu kan Kepala Dinasnya baru, terpilihnya serentak dengan pejabat Eselon 2 terakhir lalu. Kita berharap pejabat yang baru itu bisa menunjukkan kinerja memuaskan dan pastinya loyal kepada daerah. Faktanya justru mengadakan rapat di hotel mewah luar Benteng. Menghambur-hamburkan anggaran saja," lanjut Nasirwandi.
Terpisah, Kepala Dinkes Bengkulu Tengah, Barti Hasibuan, SKM, MM menyampaikan dalam rapat tersebut pihaknya berkoordinasi dengan Bapelkes Provinsi Bengkulu.
‘’Untuk narasumber pertemuan, kita minta rekomendasi dari Bapelkes. Kalau untuk tempat itu kan 2 hari dan peserta menginap 1 malam,’’ pungkas Barti.(fry)