RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Pemkab Bengkulu Tengah, dalam hal ini Penjabat (Pj) Bupati Heriyandi Roni diminta untuk mengumumkan nilai akhir 3 besar peserta Seleksi JPTP. Pengumuman ini dianggap bentuk transparansi pelaksanaan seleksi, sekaligus diharapkan dapat menepis tudingan miring dalam pemilihan pejabat.
Pasalnya jika mengacu pada pengumuman 3 besar lalu, 2 nama yang terpilih dan dilantik di 2 OPD, masing-masing Dinas Sosial dan BPBD bukanlah peringkat 1.
Untuk diketahui, berada di peringkat 1 Dinas Sosial adalah Tandri Donin sementara yang terpilih Watiullah. Pun juga di BPBD, Edon Siregar yang berada di peringkat 1 dikalahkan oleh Harmen Junaidi.
Kebijakan pemilihan pejabat di 2 OPD tersebut menimbulkan tanda tanya besar. Jika pemilihan bukan berdasarkan peringkat 3 besar lantas berdasarkan apa? sementara di 5 OPD lainnya pejabat terpilih memang yang berada di urutan 1.
"Untuk apa diadakan lelang jabatan kalau yang dipilih bukan berdasarkan peringkat. Tidak mudah untuk peserta lelang menjalani setiap prosesnya sampai ke tahap akhir lolos 3 besar. Kejanggalan semakin nyata ketika nilai 3 besar peserta tidak diumumkan, bagaimana publik bisa memantau dan pastinya peserta tahu nilai mereka kalau tidak diumumkan. Kita minta ada ketegasan dari Pj Bupati, umumkan nilai 3 besar peserta lelang," kata Junia Heri, salah seorang pejuang pemekaran kabupaten.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4012/pilih-pejabat-tidak-berkompetenmerugikan-daerah
Terpisah, Depi Junaidi selaku mantan peserta seleksi yang masuk 3 besar untuk jabatan Kepala BPBD mendukung agar nilai akhir seleksi dibuka ke publik.
Lebih dari sebagai bentuk transparansi proses lelang atau seleksi yang kini menuai kritikan banyak kalangan, Depi yang pernah mengabdi di BPBD menganggap dengan diumumkannya nilai menjadi bahan untuknya agar saat mengikuti seleksi ke depan bisa lebih baik lagi.
"Hasil terbaik yang diberikan oleh panitia seleksi, mudah-mudahan pejabat yang telah terpilih tersebut dapat mengemban amanah dengan sebaiknya. Menyangkut saya tidak lolos mungkin belum rezeki. Kalau dari hasil seleksi itu banyak yang meminta nilai diumumkan agar transparan, tentu saya selaku peserta mendukung dan setuju-setuju saja. Kalau saya memang sejak dulu sudah lapang dada, jika masyarakat ingin meminta transparansi nilai mungkin juga akan lebih baik," demikian Depi yang kini menjabat Camat Semidang Lagan.(fry)