Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi, Wanita Asal Kota Bengkulu Ini Mampu Olah Ikan Teri Jadi Makanan Oleh-Oleh T

Sabtu 23 Mar 2024 - 20:55 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - KONDISI perekonomian yang buruk pada usia muda pernikahan tahun 2006 silam memotivasi Fadiawati, warga Kebun Grand Kota Bengkulu untuk berpikir keras agar terhindar dari keterpurukan. Kerja yang lebih ekstra harus dijalaninya sekalipun ada tugas lain sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anak yang tidak bisa dikesampingkan. Namun dengan niat Lillahi Ta’ala membantu suami, wanita yang kini memiliki usaha olahan ikan kering menjadi salah satu pengusaha yang diperhitungkan di Kota Bengkulu. Usahanya makin berkembang dan perlahan perekonomian keluarga kecilnya makin membaik. Berikut kisahnya.

 

Leonardo Ferdian, Kota Bengkulu

Usaha olahan ikan kering yang menjadi salah satu makanan khas di Kota Bengkulu kini diproduksi Fadiawati pada tahun 2006 silam.

Sebelum mengolah ikan, Fadiawati yang terpaksa pulang ke Kota Bengkulu dari Jakarta tahun 2004 ini lebih dulu mencoba usaha-usaha lain untuk membantu keuangan keluarga kecilnya yang sedang tidak baik. Menjual kerupuk opak, gula aren hingga pakaian keliling pernah dijalaninya.

Tepatnya pada April tahun 2006, ia bersama dengan anaknya yang masih kecil keliling ke daerah pantai mengendarai sepeda motor.

Di pinggiran pesisir pantai, dirinya melihat banyaknya ikan Teri hasil tangkapan nelayan yang dijemur. Dari sana mulai terpikir olehnya untuk mengolah ikan Teri tersebut.

Modal awal Rp 100 ribu, ikan tersebut dibelinya dan dibawa pulang ke rumah untuk diolah. Belajar secara otodidak, ikan Teri hasil olahannya akhirnya siap dijualkan.

Awal penjualan, ikan Teri kering yang sudah diolah dikemas dalam kemasan sederhana. Dititipkan ke sejumlah toko oleh-oleh yang ada di Kota Bengkulu.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3126/kpu-tetapkan-syarat-maju-bakal-perseorangan-pilkada-bengkulu-tengah-wajib-kantongi-minimal-8752-dukungan-ktp

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3123/dinas-pmd-keluarkan-warning-kepada-103-desa-isinya-ngeri-ngeri-sedap

Seiring berjalan waktu, ikan Teri kering olahannya diminati tinggi. Pesanan perlahan mulai banyak. Perhatian dari Dinas Perikanan Kota Bengkulu saat itu datang dan menyarankan Fadiawati untuk memberikan merek usaha serta mengurus perizinan. Akhirnya usahanya tersebut dinamakan Pelangi Food.

Tidak hanya mendatangkan keuntungan bagi dirinya, namun usaha ikan Teri kering ini juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar.

Dalam mengolah ikan ini, Fadiawati memberdayakan belasan masyarakat yang bertugas membuang kepala ikan Teri, mengolah lalu mengemasnya.

‘’Setelah saya menikah, saya sempat ikut suami ke Jakarta. Tapi kondisi keuangan yang tidak memungkinkan saat itu, saya akhirnya memutuskan pulang ke Kota Bengkulu. Saya orangnya tidak tinggal diam. Saya jual opak, gula aren dan pakaian. April 2006, saya melihat ada ikan Teri dari nelayan. Terpikir oleh saya untuk diolah. Beberapa kali saya olah dengan resep saya dan akhirnya dijualkan. Karena makanan ini tidak ada di Kota Bengkulu, akhirnya peminatnya tinggi. Pesanan mulai banyak, masyarakat saya rekrut untuk membantu. Karena pesanan bisa tembus 500 kg sampai 1 ton,’’ ujar Fadiawati.

Kategori :