LIPUTAN 11 RBt - Akibat hujan deras beberapa hari lalu, tebing yang berada di Desa Bajak I Kecamatan Taba Penanjung kembali longsor. Hingga saat ini tanah longsor tersebut sudah mengenai bahu jalan lintas Bengkulu-Kepahiang. Bahkan, bagian atas tanah retakan longsor sudah melebar dan dapat mengakibatkan longsor susulan yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Kades Bajak I, Darsono Putra menjelaskan, tanah longsor tersebut awalnya hanya segumpal. Setelah ditimpa hujan, lama-kelamaan amblas hingga sampai sekarang.
‘’Penahan tanah itu sudah lama, sehingga tidak bisa menahan tebing. Lagi pula awalnya kemarin hanya segumpalan yang jatuh. Namun karena ditambah hujan lebat, reruntuhan tersebut menjadi besar hingga ke bahu jalan. Kami dari pemerintah desa berharap adanya perbaikan pelapis agar tidak terjadi hal yang dapat merugikan banyak orang,’’ jelas Darsono.
BACA JUGA:Miris, Sudah 5 Tahun Akses Jalan Desa Karang Tengah Tak Kunjung Diperbaiki
BACA JUGA:Kabupaten Bengkulu Tengah Kecipratan Dana Bagi Hasil Rp 30,9 Miliar, Ini Rinciannya
Sementara, Camat Taba Penanjung, Noni Oktarina, S.E, M.M mengatakan, tanah longsor tersebut memang sudah lama, tetapi saat ini longsor kembali karena hujan deras.
‘’Bekas longsor yang lama. Karena hujan, longsornya terjadi lagi. Kami berharap agar pihak Balai Jalan Nasional bertindak cepat agar tidak terjadi longsor susulan. Khawatir dapat mengganggu pengguna jalan,’’ ujar Noni.
Terpisah, Kapolres Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), AKBP. Dedi Wahyudi, S.Sos, S.Ik, M.H, M.Ik melalui Kapolsek Taba Penanjung, Iptu. Junairi, S.H, M.H menuturkan, lokasi tersebut memang sering terjadi longsor. Pihak kepolisian juga selalu memantau perkembangan tebing, takut tiba-tiba longsor susulan.
‘’Lokasi langganan tanah longsor, bahaya sekali jika ada pengendara yang lewat saat longsor susulan. Kami juga selalu memantau lokasi tersebut, yang kebetulan juga dekat dengan Polsek. Pengendara dan warga tetap berhati-hati karena tebing tersebut ada retakan,’’ pungkas Junairi.(one)