Jembatan Gantung Desa Paku Haji Ancam Keselamatan Warga, Begini Penampakannya

Rabu 17 Jan 2024 - 22:50 WIB
Reporter : Riki Saputra
Editor : Leonardo Ferdian

PONDOK KUBANG RBt - Masyarakat Desa Paku Haji Kecamatan Pondok Kubang saat ini merasa was-was saat hendak ke perkebunan. Bagaimana tidak, jembatan gantung sebagai akses satu-satunya sangat tidak layak untuk dilewati. Kondisi jembatan dengan panjang lebih kurang 60 meter serta lebar 2 meter tersebut saat ini hanya dilapisi kulit papan sebagai lantai, tali penyangga sudah sangat tidak layak serta terlalu dekatnya permukaan air sungai dengan lantai jembatan. Terletak di Desa Paku Haji, jembatan ini sebagai penghubung masyarakat untuk menuju lokasi perkebunan dan juga penghubung ke Desa Talang Boseng Kecamatan Pondok Kelapa yang dibatasi aliran Air Ringkis, tentu sangat diperlukan oleh warga sekitar.

Kades Paku Haji, Cito Abadi, S.I.Kom menuturkan, jika hujan lebat mengguyur wilayah tersebut hampir keseluruhan jembatan terkena aliran air, sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa ke kebun. Sebagai satu-satunya akses masyarakat menuju perkebunan dan melihat kondisi jembatan yang sangat mengkhawatirkan, dirinya berharap agar dapat diperhatikan oleh Pemkab Bengkulu Tengah (Benteng).

‘’Jembatan itu sudah tidak layak digunakan, karena lantai hanya terbuat dari bekas kulit papan dan juga tali penyangga lantai sudah ada yang hampir putus. Bagaimana jika ada masyarakat yang melintasi dan nahasnya tali tersebut putus. Belum lagi dengan kabel sling yang sudah tua dan tak mampu menahan beban hanya untuk satu orang,’’ ungkap Cito.

Cito melanjutkan, pihaknya sudah pernah berkoordinasi dengan Pendamping Desa (PD) untuk membahas jembatan tersebut apakah bisa dibangun menggunakan Dana Desa (DD), akan tetapi anggaran desa tidak bisa mengakomodir pembangunan jembatan tersebut. Sebagai perwakilan masyarakat, ia berharap Pemkab Benteng dapat memberikan perhatian mengenai jembatan, dikarenakan agar hasil tani warga dapat dikeluarkan dengan baik.

‘’Memang pernah berkoordinasi dengan tim pendamping desa. Memang ada aturan diperbolehkan menggunakan dana desa. Akan tetapi anggaran kami tidak mencukupi. Jikalau ada bentuk bantuan dari Pemkab Benteng, tentu kami sangat bersyukur dan berharap adanya pembangunan ulang walaupun kecil yang penting aman dilewati,’’ demikian Cito.

(one)

Kategori :