RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari, dengan gejala umum seperti batuk, pilek, dan demam. Pada tahun 2024, Puskesmas Ujung Karang di Kecamatan Karang Tinggi mencatatkan lonjakan penderita ISPA yang lebih dominan dibandingkan penyakit lainnya. Terutama di Desa Talang Empat, yang saat ini sempat menjadi buah bibir lantaran penyebabnya ISPA diduga dari asap pabrik yang menyebar ke pemukiman.
Salah seorang dokter yang bertugas di Bengkulu Tengah, dr. Indah Yulianti menjelaskan bahwa asap pabrik mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya bagi saluran pernapasan. Namun, ia menambahkan bahwa ISPA juga bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, sehingga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah peningkatan kasus ISPA di daerah tersebut disebabkan oleh paparan asap pabrik atau infeksi biasa.
‘’Asap pabrik jelas mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk saluran pernapasan. Udara yang tercemar asap jelas berbeda dengan udara bersih. Namun, kita juga perlu melihat lebih lanjut apakah ISPA ini murni disebabkan oleh asap atau mungkin oleh virus dan bakteri yang biasa menyebabkan penyakit ini," jelas dr. Indah.
dr. Indah juga menyoroti kelompok usia yang paling rentan terhadap ISPA, yaitu anak-anak dan bayi, yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang. Namun, orang dewasa yang tinggal atau bekerja dekat dengan sumber asap juga berisiko terkena dampak serupa.
"Anak-anak dan bayi lebih rentan terkena ISPA karena imunitas mereka belum sekuat orang dewasa. Namun, orang dewasa yang tinggal dekat atau bekerja di area yang terpapar asap juga bisa berisiko," tambahnya.
Gejala ISPA dapat bervariasi, mulai dari batuk ringan hingga sesak napas. Dalam kasus yang lebih parah, paparan asap jangka panjang dapat memperburuk kondisi, terutama bagi individu yang sudah memiliki riwayat gangguan pernapasan.
"Ada berbagai gejala ISPA, mulai dari batuk ringan hingga sesak napas. Jika paparan berlangsung lama, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit pernapasan, ISPA bisa berujung pada komplikasi yang lebih serius, bahkan kematian. Namun, kematian biasanya lebih sering terjadi akibat paparan jangka panjang, bukan dalam waktu singkat," jelas dr. Indah.(one)