Ramah, Perhatian, Tebar Janji Manis ke Warga! Menakar Efektivitas Kampanye Paslon Bupati dan Wabup
--
Tanggapan menggelitik datang dari warga Air Sebakul, Heni. Heni menyambut baik momen kampanye yang digelar paslon. Alasannya lantaran kehadiran paslon dengan membawa buah tangan untuk dibagikan ke warga. Sementara disinggung program paslon manakah yang membuat dirinya simpati, Heni belum memutuskan.
"Kurang paham dengan paslon karena baru itu melihat mereka langsung, namun karena mereka datang berkampanye sehingga kami seperti kenal dan mendukung saja. Jujur kalau untuk memilih belum tahu. Tapi tentunya kami mencari yang berkualitas dan dapat dipercaya," ungkapnya.
Senada saja dengan Isti, warga Pulau Panggung. Kehadiran Isti dalam kegiatan kampanye paslon untuk meramaikan dan mengharap buah tangan.
"Ada yang bagi baju kami ambil, ada yang bagi baskom kami ambil, kipas, botol minum dan lain-lain. Semangat kami ikut hanya meramaikan saja, bukan dari pribadi. Bagi kami ini kesempatan karena kalau sudah terpilih dan duduk pasti sangat susah untuk bertemu," katanya.
Tentang perubahan sikap para paslon yang cenderung ramah, suka menyapa dan murah senyum diakui oleh salah seorang warga Taba Penanjung, Isdu. Tak heran saban momen Pemilu datang marak celotehan di tengah masyarakat, jika ada orang mendadak baik pasti dia mencalon.
Terlepas bersifat candaan, celotehan tersebut sesungguhnya adalah sindiran. Pasalnya menjadi sosok yang baik, peduli sesama menjadi keharusan dan mesti konsisten. Bukan dadakan, bukan musiman lantaran ada maunya saja. Setelah Pemilu selesai, kebaikan mereka juga selesai
"Kita tidak menyebutkan orangnya siapa, merata. Sikap mereka mendadak berubah, dari yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Lebih dekat dan seolah-olah sudah akrab lama saat kampanye ini. Bukan cuma paslon, tetapi juga dari tim-tim suksesnya," sindir Isdu.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8123/dewan-masih-berwacana-golbe-rencanakan-demo-di-2-lokasi-ini
Demikian juga disampaikan warga Semidang Lagan yang enggan menyebutkan nama. Dirinya sudah 2 kali menghadiri kampanye paslon yang sama. Jika pada pertemuan pertama baru sebatas menyapa, di pertemuan kedua ia merasa seolah sudah cukup lama saling kenal dengan paslon tersebut, seperti keluarga.(imo/one/cw3)