Mewujudkan Pilkada Damai, Begini Pesan Pj Bupati Bengkulu Tengah

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO  - Dalam upaya menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang damai di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) pada tahun 2024, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar sarasehan dengan tema "Bersama Kita Wujudkan Pemilukada Damai: Pilihan Boleh Berbeda, Tapi Persaudaraan Harus Terjaga." 

Acara ini dibuka oleh Pj Bupati, Dr. Heriyandi Roni, M.Si, dan dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Kapolres Benteng, AKBP Dedi Wahyudi, S.Sos, S.IK., M.H., MIK, Kajari Benteng, Dr. Firman Halawa, SH, MH, serta Pabung Benteng, Letkol. Oki Fikriansyah, ST.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Benteng, Andi Erzantara, S.STP, M.Si, melalui Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Widodo, S.Sos, menegaskan bahwa sarasehan ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Badan Musyawarah Adat (BMA), tim pemenangan pasangan calon, serta masyarakat setempat dalam menjaga suasana damai menjelang Pilkada.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8025/bawaslu-hentikan-penelusuran-kasus-pembagian-minyak-goreng-diduga-kedaluwarsa-di-bengkulu-tengah-alasannya

"Melalui sarasehan ini, mari kita bersama-sama menjaga agar Pilkada berlangsung tanpa konflik. Meskipun pilihan kita berbeda, persaudaraan harus tetap dijaga," pesan Widodo.

Sementara itu, Pj Bupati Bengkulu Tengah, Dr. Heriyandi Roni, M.Si juga menekankan pentingnya komitmen bersama dalam menciptakan Pilkada yang damai, dengan harapan bahwa konflik, baik kecil maupun besar, dapat dihindari. 

"Setiap kontestan dan pendukung harus menjaga suasana kondusif dan mencegah terjadinya konflik," tegasnya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8002/suara-generasi-muda-kunci-kemenangan-paslon-untuk-pilkada-bengkulu-tengah-2024

Ia mengingatkan bahwa pengawasan terhadap proses Pilkada harus dilakukan dengan seksama untuk memastikan persatuan bangsa dan daerah tetap terjaga. Bupati juga mencatat bahwa narasi politik yang tidak tepat dapat menyebabkan kebingungan dan perpecahan.

"Mari kita kawal bersama pesta demokrasi ini agar pembangunan di masa depan dapat berkelanjutan," tutup Heri Roni. (ae2)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan