Mengenal Rehabilitasi Kardiovaskular, Tahapan Penting Usai Kateterisasi dan Pasang Ring Jantung
Ilustrasi--
Ini memastikan bahwa setiap aspek kesehatan pasien (fisik, mental, spiritual dan sosiokultural) ditangani secara efektif.
Misalnya, jika seorang pasien mengalami masalah dengan detak jantung, kardiolog akan menangani masalah tersebut, sementara psikolog akan memberikan dukungan emosional dan dokter gizi klinis akan menyesuaikan diet untuk mendukung kesehatan jantung seraya memperhatikan aspek spirituo-sosio-kulturalnya.
Pemantauan dan Evaluasi Pasien
Selama rehabilitasi di rumah sakit dengan pengawasan dokter dan paramedis, pasien akan menjalani berbagai tes dan evaluasi untuk memantau kemajuan mereka.
Beberapa tes yang umum dilakukan termasuk:
1. 6MWT (6-Minute Walk Test)
Mengukur seberapa jauh pasien dapat berjalan dalam waktu enam menit. Tes ini membantu menilai stamina dan kemampuan fisik pasien.
2. TMT (Treadmill Test)
Mengukur bagaimana jantung pasien bereaksi terhadap aktivitas fisik di atas treadmill.
3. CPX (Cardiopulmonary Exercise Test)
Menilai fungsi jantung dan paru-paru selama latihan intensif untuk memahami kapasitas kardiorespirasi pasien.
Pasien juga dapat melanjutkan rehabilitasi di rumah dengan melakukan latihan Soleus Push-Up (SPU) yaitu suatu program latihan kaki ringan yang menguntungkan dalam CR.
Sambil duduk, tangan dapat melakukan kegiatan apa saja. Waktu olahraganya dalam hitungan beberapa jam (bukan menit), tanpa merasa lelah.
Soleus push-up adalah latihan yang sederhana, mengangkat tumit kaki keatas kemudian melepaskannya berulang kali, sambil duduk.
Latihan ini fokus pada otot soleus, yang terletak di tungkai bawah, di depan betis, keduanya hanya 1/100 Berat Badan.