Stadion Mini Belum Diserahterimakan, Ketua Yayasan Sebut Pengelolaan Tak Bisa Maksimal

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Pembangunan stadion mini outdoor yang dikerjakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) di area MTs Muslim Cendikia hingga kini belum diserahterimakan. Akibatnya, pihak pengelola yaitu yayasan setempat belum dapat memanfaatkan fasilitas tersebut secara optimal.

Kondisi lapangan yang diduga belum merata dan belum ditumbuhi rumput membuat pihak sekolah enggan melakukan perbaikan atau penambahan fasilitas di stadion. 

Ketua Yayasan Darul Kalam, S.Ag, M.Sy, mengungkapkan bahwa meskipun stadion mini diharapkan dapat mendukung berbagai program olahraga dan melahirkan atlet serta pelatih baru, fasilitas tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena belum ada serah terima dari Dispora.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6995/kantor-pos-taba-penanjung-diserbu-pelamar-cpns-begini-faktanya

‘’Banyak manfaat yang seharusnya bisa diperoleh dari stadion mini ini, seperti pengembangan atlet dan pelatih. Namun, karena lapangan masih belum rata dan belum ada rumput, kami tidak dapat memaksimalkan penggunaannya. Kami belum berani mengambil langkah lebih jauh karena stadion ini belum diserahterimakan,’’ jelas Darul.

Darul menambahkan bahwa pihaknya telah aktif menanyakan jadwal serah terima dan percaya bahwa stadion dapat dimanfaatkan melebihi target yang ditetapkan oleh Dispora. Ia juga berharap agar Dispora segera menindaklanjuti proses tersebut.

"Kami sering bertanya kapan serah terima akan dilakukan. Stadion ini adalah aset yang sangat berharga, namun saat ini tidak bisa dimanfaatkan sepenuhnya. Kami yakin bisa menggunakan stadion untuk lebih banyak kegiatan, seperti futsal, panahan, dan lari, jika Dispora memberikan izin," kata Darul.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6994/ruang-pelayanan-publik-desa-panca-mukti-selesai-dibangun-tingkatkan-kualitas-layanan-masyarakat

Sementara itu, saat ini stadion digunakan oleh masyarakat desa dan siswa sekolah untuk bermain bola kaki setiap sore. Namun, karena tidak adanya pelatih, kegiatan ini tidak bisa dilakukan secara profesional. Darul mengatakan bahwa stadion dapat digunakan oleh siapa saja dengan syarat mematuhi aturan yang berlaku.

"Saat ini, anak-anak dari sekolah dan desa bermain bola kaki setiap sore. Stadion ini terbuka untuk semua masyarakat, asalkan mematuhi aturan yang ada. Namun, kegiatan ini masih terbatas pada olahraga rekreasi," ungkap Darul.

Terpisah, pelajar MA Cendikia, Arif yang didampingi rekannya Fazrul menyatakan bahwa anak-anak di sekitarnya sering bermain bola kaki dan futsal di stadion. Beberapa anak dari desa tetangga juga turut berpartisipasi.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6992/oknum-kades-dan-perangkat-desa-diduga-jadi-salah-satu-timses-paslon-kada-kadis-pmd-diminta-bertindak

‘’Ya, banyak teman-teman yang datang untuk bermain bola kaki. Jika jumlah pemain sedikit, kami biasanya bermain futsal. Stadionnya cukup baik, namun di ujung lapangan terdapat gundukan tanah yang belum rata," tambah Arif.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan