Kenali Tanda-Tanda Perilaku Kekerasan, Bisa Dilihat Sejak Anak-Anak

Reporter: |

Editor: Leonardo Ferdian |

Minggu , 15 Sep 2024 - 19:55

Psikiater Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN) RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi dr. Lahargo Kembaren, SpKJ --YouTube Kata Dokter--

kenali tanda-tanda perilaku kekerasan, bisa dilihat sejak anak-anak                            rakyatbenteng.bacakoran.co - perilaku kekerasan atau agresivitas ternyata bisa dikenali sejak anak-anak. 
dilansir dari disway.id, tak sedikit kasus kekerasan dialami, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
salah satunya adalah penganiayaan anak di daycare oleh influencer parenting.
psikiater pusat kesehatan jiwa nasional (pkjn) rs jiwa dr.h.marzoeki mahdi dr. lahargo kembaren, spkj mengatakan bahwa pola asuh berperan penting terhadap munculnya perilaku kekerasan.
oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan pola asuh yang baik sejak anak masih kecil.
"pastikan anak tidak terpapar oleh berbagai peristiwa/tontonan kekerasan yg dapat mengganggu otaknya sehingga muncul perilaku yg tidak diharapkan," ujar dr lahargo kepada disway, 1 agustus 2024.
ia juga mengingatkan agar orang tua senantiasa memberikan kasih sayang dan memiliki ikatan emosi yang baik dengan anak.
selain itu juga meningkatkan  komunikasi dengan anak sehingga orang tua bisa menjadi tempat anak berbagi saat mereka mendapatkan kesulitan, kebingungan, dan frustasi dalam hidup.
menurutnya , lingkungan dan masyarakat sekitar juga memiliki tugas yang sama untuk menjaga anak dari perilaku kekerasan.
dokter rs siloam bogor tersebut mengungkapkan bahwa gejala perilaku kekerasan atau agresivitas sudah bisa terlihat sejak anak-anak atau remaja.
beberapa tanda-tanda yang wajib diwaspadai orang tua adalah sebagai berikut.
- temper tantrum
- berkelahi / tawuran
- ancaman verbal untuk menyakiti, membunuh
- agresi fisik pada orang seperti memukul, menjambak, menendang, dll
- agresi fisik pada benda seperti merusak barang, membanting, menendang barang, dll
- menggunakan senjata
- menyiksa binatang 
- bermain api, membakar
- vandalisme
- selalu ingin menang sendiri
"adanya perilaku ini menjadi alarm bagi kita semua bahwa ada 'sistem' yg tidak berjalan baik pada anak," tuturnya.
"perlu dilakukan intervensi segera agar tidak menimbulkan hal yang membahayakan di kemudian hari," imbuhnya.
langkah-langkah intervensi yang bisa dilakukan orang tua di antaranya sebagai berikut.
pencegahan perilaku kekerasan :
- hindari anak dari perlakuan kekerasan 
- hindari anak menyaksikan perilaku kekerasan di rumah atau tempat lain
- identifikasi dini dan penanganan anak yang melakukan perilaku kekerasan
- monitoring paparan media mengenai kekerasan di tv, internet, medsos, game, video, film
- memperbanyak aktivitas/kegiatan fisik pada anak yang positif, seperti olahraga, musik, organisasi, kerohanian, dll
- komunikasi dan kedekatan orang tua dan anak sangat penting sehingga orang tua dapat segera tahu dan memberikan penanganan apabila anak mengalami perubahan psikologis.
- latih anak keterampilan hidup (life skills), mekanisme koping, manajemen stres dalam kehidupan sehari-hari
dr lahargo menyebutkan beberapa penanganan dan terapi perilaku kekerasan atau agresivitas. hal ini dilakukan dengan melibatkan ahli.
 penanganan dan terapi perilaku kekerasan/ agresivitas :
- lakukan perawatan di rumah sakit apabila ada perilaku yang membahayakan
- pemeriksaan psikologis dan psikiatri yang lengkap
- psikofarmaka, obat-obatan untuk mengontrol perilaku kekerasan anak/remaja, obat suntik, dan oral dapat diberikan, yaitu golongan : mood stabilizer, anti psikotik, antidepresan, antiansietas
- psikoterapi, merubah pikiran dan perilaku, cbt (cognitive behavior therapy), latihan regulasi emosi, latihan mengekspresikan rasa frustasi, parent management techniques (pmt),dll
- rehabilitasi psikososial, latihan latihan social skill training, cognitive remediation, occupational-vokasional skill training, dll
- terapi stimulasi-modulasi: transcranial magnetic stimulation, neurofeedback

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RAKYAT BENTENG, SENIN 5 AGUSTUS 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan