Undang Komite dan Wali Murid, SMAN 10 Kota Bengkulu Sebutkan Kekurangan Anggaran Rp1,3 Miliar

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - SMAN 10 Kota Bengkulu menggelar pertemuan bersama komite bersama wali murid guna menyampaikan program tahun ajaran 2024-2025 pada Kamis 1 Agustus 2024. Rapat ini sekaligus mendengar arahan dari Gubernur Bengkulu dan Kadisdikbud terkait kebijakan sekolah yang dilakukan serentak SMA dan SMK se-provinsi melalui zoom meeting. 

Kepala SMAN 10 Kota Bengkulu, Abdul Khairi, S.Pd menuturkan, dalam pertemuan ini dilakukan dengan melibatkan pihak komite sekolah untuk mencari solusi bersama wali murid untuk memenuhi kekurangan anggaran yang dibutuhkan dalam menjalankan 8 standar program pendidikan di sekolah.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6104/zonasi-dinilai-jadi-faktor-sdn-46-kabupaten-bengkulu-tengah-sepi-peminat-ini-penjelasannya

‘’Dalam pertemuan ini kami melaporkan kepada wali murid dan komite tentang tranparansi anggaran tahun lalu yang diberikqn melalui sumbangan - sumbangan tentang jumlah dan kegunaannya. Pada tahun ini kami menyampaikan program sekolah mulai dari kegiatannya maupun total anggaran yang dibutuhkan itu lebih kurang Rp2,4 miliar per tahun. Sementara dana BOS yang diterima untuk memenuhi operasional sekolah sekitar Rp1.1 miliar per tahun. Sehingga kami kekurangan dana untuk memenuhi 8 standar program pendidikan yang harus dijalankan,’’ ujar Abdul. 

Abdul menambahkan program yang dicanangkan pada tahun 2024 ini diantaranya peningkatan prestasi melalui kegiatan-kegiatan seperti pengembangan peningkatan diri pelajar baik di bidang akademik maupun non akademik. Peningkatan sapras dengan membangun aula sebagai tempat pelajar mengepresikan kemampuan diri. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6103/terapkan-kurikulum-merdeka-siswa-diajak-belajar-lebih-fleksibel

‘’Sekolah selama ini belum memiliki aula sebagai tempat mengekspresikan diri. Itu salah satu yang kami tawarkan melalui rapat komite untuk mencari solusi bagaimana program pembangunan aula bisa direalisasikan pada tahun ini,’’ ujar Abdul. 

Sementara disinggung soal pungutan uang perpisahan, Abdul menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pelajar terkait kebutuhan yang harus direalisasikan. 

‘’Pada pertemuan ini kita belum membahas soal perpisahan. Terkait kebutuhannya itu kami serahkan langsung ke pelajar mau dirayakan atau tidak,’’ demikian Abdul.(cw2)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan