Zonasi Dinilai Jadi Faktor SDN 46 Kabupaten Bengkulu Tengah Sepi Peminat, Ini Penjelasannya
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Penerapan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tampaknya juga menimbulkan efek yang kurang menguntungkan bagi sejumlah sekolah di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Salah satunya bagi SDN 46 Benteng. Betapa tidak, sekolah yang berlokasikan di Desa Durian Demang Kecamatan Karang Tinggi ini hanya terdapat 11 orang pelajar baru.
Dijelaskan Kepala SDN 46 Benteng, Meihardiyanto, S.Pd, berbagai cara sudah dilakukan untuk menarik minat anak-anak sekitar untuk sekolah di SDN 46 Benteng, mulai dari pendekatan persuasif dan edukatif. Tapi pada kenyataannya zonasi menjadi penyebab utama minat masyarakat minim.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6103/terapkan-kurikulum-merdeka-siswa-diajak-belajar-lebih-fleksibel
Hal ini lantaran jika sekolah di SDN 46 Benteng nantinya, SMPN yang dituju tidak bisa ke SMPN 5 Benteng, melainkan ke SMPN 25 Benteng. Sehingga orang tua siswa enggan untuk menyekolahkan apabila kelanjutan SMPN di sekolah yang notabenenya kecil.
‘’Sistem zonasi ini juga ada dampak bagi sekolah kami. Karena secara zonasi, SMP yang dituju setelah lulus nanti ke SMPN 25 Benteng. Sementara diketahui, beberapa orang tua menginginkan jika lulus dari SDN 46 Benteng, bisa bersekolah di SMPN 5 Benteng,’’ ujar Meihardiyanto.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6102/kondisi-musala-dan-toilet-memprihatinkan-segera-direhab
Meihardiyanto mengatakan jika pihaknya sudah berupaya maksimal mensosialisasikan sekolah. Terutama adanya tenaga pengajar yang terbilang mencukupi sebanyak 12 orang serta sarana prasarana yang mendukung seperti gedung tempat belajar sudah nyaman dan adanya ketersediaan laptop.
‘’Untuk zonasi kita meminta Dikbud Benteng mengevaluasi terkait polemik yang ada. Jangan sampai jadi polemik yang berkesinambungan,’’ demikian Meihardiyanto.(cw1)