Perempuan Lebih Berisiko Terkena Kanker Tiroid, Simak Penyebabnya

ilustrasi--

Sehingga, hormon wanita post-menopause akan sulit stabil kembali.

"Jadi nggak stabilnya hormon perempuan itu memicu. Lama kelamaan menjadi penyakit. Tidak cuma tiroid, kadang-kadang (kanker) payudara juga," ungkapnya.

"Waktu bom nuklir di Hiroshima, itu banyak kasus kanker tiroid. Selain itu para pekerja yang memang tiap hari terkena radiasi, seperti perawat di bagian rontgen, bahkan cleaning service yang bolak-balik ke tempat itu," ungkapnya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5752/kemenkes-pemberian-obat-cacing-dijeda-7-hari-dari-imunisasi

Seperti kanker pada umumnya, kanker tiroid juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Sehingga apabila seorang menderita kanker tiroid, terdapat risiko diwariskan ke keturunannya.

Secara singkat, faktor penyebab risiko yang dapat menyebabkan kanker tiroid di antaranya, perempuan, memiliki keluarga dengan riwayat kanker tiroid, berusia lebih dari 40 tahun, dan sering terpapar radiasi.

"Jadi apabila terdapat empat kriteria tersebut, minimal satu kali USG dalam satu tahun itu wajib dilakukan," tegasnya.

Hal ini untuk mendeteksi secara dini agar penyakit ini bisa segera ditangani. Pasalnya, terkadang penyakit ini jarang disadari hingga berlanjut lebih parah. Selain itu, deteksi dini juga bisa dilakukan secara manual dengan bercermin.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3921/buktikan-manfaat-minum-air-lemon-di-pagi-hari-benarkah-efektif-turunkan-berat-badan

"Cukup mengaca, hadap ke atas sedikit, lalu menelan ludah," tuturnya.

Saat menelan, periksa apakah ada tonjolan yang tidak wajar di leher.

"Periksakan ke dokter jika memiliki tonjolan di area leher. Terdapat kemungkinan adanya pembesaran kelenjar tiroid atau nodul." (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan