Benarkah Sakit Kepala Servikogenik Bisa Diobati dengan Gerakan Yoga? Yuk Simak Penjelasannya
ilustrasi--
Selain efektif, yoga bisa dilakukan kapan saja di rumah serta tidak memerlukan peralatan, seperti sepatu atau raket.
Efektivitas yoga sebagai terapi CGH ini berdasarkan penelitian yang dilakukannya yang membuktikan bahwa yoga modifikasi mampu membantu pasien memperbaiki kondisi sakit kepala tersebut.
"Saya lakukan penelitian pada orang-orang yang mengalami CGH selama 12 minggu, dibandingkan yang tidak yoga. Alhamdulillah hasilnya ternyata perbaikan nyerinya sampai ada yang hilang, sama sekali tidak nyeri lagi," tandasnya.
Yoga merupakan salah satu olahraga fisik dari India yang terkenal memberikan manfaat relaksasi serta mengeluarkan racun hasil metabolisme tubuh.
"Gerakan dalam yoga memicu terbentuknya atau teperbaikinya kelenturan otot, postur tubuh yang seimbang, aligment tubuh yang tepat, serta pola olah pernapasan yang baik," paparnya.
Sehingga, terapi CGH melalui yoga diyakini dapat membuka kekakuan sendi, memperbaiki postur dan alignment tubuh, melenturkan otot, memperbaiki keseimbangan, serta meningkatkan energi melalui penyelarasan gerakan fisik dan olah napas.
Pada yoga, terdapat unsur asana (latihan peregangan otot) dan ranayama (latihan olah pernapasan) yang terdiri dari ratusan gerakan.
Sedangkan untuk terapi bagi pasien CGH, perlu gerakan yang sesuai dengan kondisi mereka.
"Saya hanya pilih empat (gerakan yoga) saja, standing yoga dari Iyengar B.K.S. Karena memang CGH ini yang pertama masalah itu kan persendian."
Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, diketahui pasien yang mengalami CGH mengaku nyeri yang dirasakannya hilang, bahkan tidak nyeri lagi sama sekali.
"Kemudian aktivitas fisiknya juga membaik, hormon-hormonnya juga membaik. Sehingga dengan penelitian ini, saya berani menganjurkan pasien yang mengalami nyeri kepala kronis berupa CGH untuk melaksanakan yoga modifikasi untuk mencapai tujuan pengobatan yang paripurna," pungkasnya.