Dampak Harga Kopi Meroket, Oknum Tak Bertanggungjawab Perluas Garapan Wilayah Hutan Lindung Secara Ilegal

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Dampak dari harga buah kopi yang saat ini terbilang mahal, membuat sejumlah oknum diduga memanfatkan momentum ini untuk memperluas lahannya. Tapi sayangnya, lahan yang diperluas ini merupakan lahan wilayah Hutan Lindung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) secara ilegal.

Informasi ini terbukti saat tim Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL) Bukit Daun Provinsi Bengkulu melakukan patroli di wilayah-wilayah tersebut.

Kepala KPHL Bukit Daun, Yudi Riswanda mengatakan, tim KPHL selalu melaksanakan patroli rutin di perbatasan Benteng dengan Kabupaten Kepahiang. Hal tersebut untuk meminimalisir perambahan baru yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Dalam hasil patroli, ada beberapa lahan yang diperluas tetapi tidak terlalu besar. 

‘’Ketakutan kita ternyata benar, bahwa ada oknum yang sengaja merambah lahan dengan memperluas. Kita temukan ada beberapa daerah tetapi tidak terlalu luas. Beberapa lokasi langsung dieksekusi dengan mencabut tanaman baru,’’ jelas Yudi.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5519/camat-karang-tinggi-bersama-lintas-sektor-turun-langsung-beri-makanan-tambahan-anak-gizi-kurang

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5518/program-penggemukan-sapi-jadi-program-ketahanan-pangan-desa-padang-tambak

Yudi berharap, untuk masyarakat yang sudah mendapatkan izin berusaha di kawasan hutan diharapkan mengikuti aturan yang berlaku. Dengan harga kopi yang meningkat juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

‘’Harapan kita kepada masyarakat yang sudah mendapatkan izin berusaha dalam kawasan hutan, untuk mengikuti aturan yang ada dan ikut serta dalam menjaga fungsi kawasan hutan. Harga kopi yang tinggi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi tetap dengan tidak merusak kawasan hutan,’’ demikian Yudi.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan