Mobil Ide Rakyat: 64,1 Persen Responden Minta DPR Perlu Melanjutkan Hak Angket

--

POLKUM - Lembaga survei KedaiKOPI merilis hasil polling terkait isu Pemilu 2024 melalui Mobil Ide Rakyat yang dilakukan tiga provinsi di pulau Jawa bagian barat yang tersebar di lima titik lokasi pada 18-25 November 2023. 

Hasil polling dari kegiatan tersebut menyebutkan, sebanyak 75,8% responden menyatakan suara mereka tidak bisa dibeli meskipun diberi sesuatu oleh kandidat. 

Pada pertanyaan privilege di karier politik, 58,6% mengungkapkan pandangannya bahwa anak muda dapat memiliki karier politik yang cepat dengan bermodalkan kecerdasan dan kompetensi.

Namun, 39,2% responden berpendapat sulit bagi anak muda untuk memiliki karier cepat di dunia politik bila tidak disokong oleh pengaruh orang dalam yang kuat. 

"Responden gen z saat ditanya keinginan mengenai politisi muda dalam pertanyaan terbuka, ada dua jawaban teratas yakni pro rakyat dan kerja nyata," ujar Kepala program Mobil Ide Rakyat Rifqi Islami, dalam keterangannya, Selasa (5/12). 

Dia menyebutkan bahwa ada hal menarik, yakni pada pertanyaan keinginan politisi muda berdasarkan gender, kriteria seperti sederhana dan tegas, berada di urutan bawah.

Rifqi mengatakan pada pertanyaan apakah DPR perlu melayangkan hak angket guna melakukan penyelidikan dan menginvestigasi hasil putusan MK, sebanyak 64,1% menjawab perlu dilakukan. 

“Saat ditanya hal apa yang menjadi prioritas dalam memilih presiden, visi misi berada di urutan teratas sangat penting oleh 39,5% responden dan janji kampanye di urutan buncit sebesar 8,3%,” paparnya.

Responden yang merasa tidak puas menganggap tugas presiden lima tahun mendatang harus menyelesaikan hal hal yang menjadi keresahan, seperti masih adanya korupsi (21,4%), kondisi ekonomi yang tidak stabil (21,2%) serta kemiskinan (19,2%).

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio menyoroti hasil polling yang menyebutkan masyarakat, khususnya gen z lebih mementingkan visi misi ketimbang gimmick politik. 

"Hal ini membuktikan pemilih muda cerdas dalam memilih calon pemimpinnya," ungkap Hensat, sapaannya. 

Dia mengatakan aspirasi dari rakyat sudah seharusnya didengarkan oleh setiap insan yang terlibat dalam pemilu, bukan hanya KPU, Bawaslu, Partai Politik, Paslon Pilpres, melainkan penguasa saat ini yang akan menyerahkan tongkat estafet pada pemimpin baru. 

Menurut Hensat kehadiran MIR (Mobil Ide Rakyat) ini diharapkan bisa jadi inspirasi kelompok lain untuk meniru hal yang sama. 

"Tidak harus mobil, bisa kendaraan lain yang penting bisa menangkap aspirasi rakyat dan hasilnya diinformasikan kembali ke rakyat, disuarakan kepada seluruh elemen yang terlibat dalam Pemilu 2024," tuturnya.(jlo/jpnn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan