Warga Kabupaten Bengkulu Tengah Keluhkan Aliran Listrik Byar Pet
ilustrasi--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Masyarakat di Kabupaten Bengkulu (Benteng) kembali mengeluhkan aliran listrik yang sering mengalami pemadaman tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu dengan masyarakat. Pasalnya, pada pekan terakhir ini lebih dari 7 kali pemadaman yang dilakukan tanpa adanya konfirmasi. Berlanjut pula di daerah Kecamatan Semidang Lagan pada Jumat 28 Juni 2024 lebih dari 4 kali mengalami gangguan aliran Listrik.
Salah satu pemilih usaha peternakan ayam, Rendra Febriansyah mengatakan, dirinya mengeluhkan dengan adanya pemadaman listrik yang sering terjadi pada beberapa hari terakhir. Dengan adanya listrik yang sering padam tersebut membuat banyak anak ayam yang mati dan mengalami banyak kerugian.
“Kami juga mempunyai genset untuk antisipasi pemadaman listrik. Tetapi jika tidak adanya konfirmasi terlebih dahulu dari pihak PLN, kami jadi kegelapan takut seperti bulan lalu kami mengalami kerugian lebih dari Rp300 juta. Saya sangat mengarapkan pihak PLN bisa mengatasi hal tersebut,” jelas Rendra.
Sementara itu, warga Kecamatan Merigi Kelindang, Suci menuturkan di wilayah tersebut juga sering mengalami gangguan aliran listrik. Terlebih pada beberapa hari yang lalu lebih dari 3 jam aliran listrik menjadi tegangan rendah.
“Ada waktu kemarin itu daya tegangannya sangat rendah. Kami tidak bisa menggunakan elektronik dengan baik karena daya listriknya tidak mampu. Saya harap dengan adanya pemberitaan ini bisa menjadi teguran kepada pihak PLN ULP Kepahiang,” pungkas Suci.
Terpisah, Manager ULP Kepahiang, M. Hidayat Isnaini menjelaskan, berdasarkan informasi dari tim teknik padamnya aliran listrik tersebut disebabkan oleh bagian pohon yang mengenai jaringan listrik PLN. Terdapat beberapa pemilik kebun yang tidak mengizinkan penebangan dan pemangkasan. Lanjutnya, pada Senin 1 Juli 2024 akan dilangsungkan pertemuan mediasi dengan Camat Semidang Lagan.
“Dugaannya karena banyak pohon yang mengenai jaringan listrik PLN, sehingga aliran listrik tersebut seketika terputus secara otomatis. Dan juga ada beberapa warga disana yang tidak mengizinkan pekerja teknis untuk pemangkasan tanam tumbuh. Senin ini, tim teknis kami akan melakukan mediasi dengan camat agar mendapati penyelesaian yang terbaik,” demikian Hidayat.(one)