Guru Honorer Diduga Diperlakukan Tak Adil, Dikbud Bengkulu Tengah Ungkap Fakta Mengejutkan

Edon Siregar, S.Pd., M.H, Kabid Pembinaan SMP--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) akhirnya angkat bicara terkait adanya permasalahan guru honorer, Ratih Feriyasih yang diduga diperlakukan tidak adil. 

Disampaikan Kabid Pembinaan SMP, Edon Siregar, S.Pd., M.H, jika permasalahan telah usai dan ia membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan kesalahan dalam penulisan nama yang bersangkutan. 

‘’Pada intinya sudah kita selesaikan permasalahan dengan yang bersangkutan. Karena ada kesalahan dalam penulisan nama pada saat penerimaan. Kita sudah minta maaf kepada yang bersangkutan,’’ pungkas Edon.

Untuk diketahui jika permasalahan ini diawali dengan Ratih Feriyasih yang mempertanyakan alasan Dinas Dikbud menarik SK pengangkatan Guru Tidak Tetap Daerah (GTTD) yang dikeluarkan oleh dinas itu sendiri pada Februari 2024 lalu. Ratih hanya memegang SK kurang lebih 1 jam saja.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4820/1231-warga-kategori-pemilih-pemula-belum-miliki-ktp-elektronik

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4841/pj-bupati-tindaklanjuti-dugaan-guru-honorer-di-bengkulu-tengah-diperlakukan-tidak-adil-ini-hasil-sementara

Mirisnya lagi, rekan-rekan Ratih sesama guru honorer yang masa kerjanya di bawah Ratih tidak menemui kendala, dengan menyandang status GTTD dan menerima upah jauh di atas yang diterima sebelumnya saat berstatus GTT dan PTT.

Praktis Ratih yang merupakan lulusan S1 pendidikan Bahasa Inggris ini diliputi kegundahan, mempertanyakan apa sebab dirinya terkesan diperlakukan tidak adil, sementara guru honorer lain 'dianak emaskan'.(imo)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan