Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi--
Demikian pula dengan kegiatan evaluasi pembelajaran secara digital akan mampu memenuhi kebutuhan pemetaan pembelajaran sehingga guru dapat merancang sistem pembelajaran selanjutnya yang lebih tepat untuk siswa merekam
Evaluasi pembelajaran yang idealnya dilaksanakan sesering mungkin pada setiap kali kegiatan belajar usai, pada kenyataannya hanya dapat dilaksanakan beberapa kali aja dalam satu semester.
Alasannya, sekolah harus mempertimbangkan biaya besar yang terjadi untuk setiap pelaksanaan ujian, misal : penggandaan kertas soal.
Setiap kali penyelenggaraan ujian memakan waktu yang lama dimana guru harus menyiapkan soal, menjaga & mengoreksi hasil ujian yang melelahkan.
Tidak heran jika yang terjadi adalah guru lebih minim usaha saat kegiatan mengajar berlangsung karena beban lainnya yang ditanggung oleh guru.
Kecurangan menjadi isu yang banyak dilakukan oleh siswa selama pelaksanaan evaluasi dan mencederai fungsi dari evaluasi tersebut.
Berkembangnya zaman, ujian digital membuka kesempatan bagi siswa melakukan kecurangan seperti browsing, dan berkomunikasi secara digital dengan temannya.
Dengan demikian salah satu syarat ideal software ujian adalah tidak boleh terhubung internet.
Usaha memberikan solusi untuk ini kelihatannya sulit. Namun dengan berkembangnya zaman, teknologi digital karya putra-putri Indonesia terbukti mampu menjawab kebutuhan ini dengan tepat.
Kipin MAX diketahui merupakan sebuah server ujian digital yang cocok digunakan untuk semua sekolah di Indonesia dimanapun lokasinya, salah satu kecanggihannya adalah berkapasitas 1.000 user bersamaan dan tidak membutuhkan jaringan internet, sehingga sekolah tak perlu keluar dana sedikit pun untuk pelaksanaan kegiatan asesmen.
Secara garis besar, bahwa Kipin MAX adalah solusi nyata untuk keperluan evaluasi pembelajaran di sekolah. Dengan adanya inovasi ini Pemerintah lebih mudah dalam membuat langkah nyata untuk menghentikan kesenjangan pendidikan di Indonesia. (esy/jpnn)