UKM Manfaatkan Social Commerce Berbasis Teknologi, Jualan Lebih Laris

--

Social commerce memiliki audience yang lebih luas dari marketplace 48% seller mengatakan bahwa social commerce dapat menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.

Karakteristik platform social-first adalah unsur sosial, seperti dampak dari banyaknya pengikut dan konten buatan UKM, yang dimanfaatkan untuk membangun database dari konsumen.

Oleh karena itu, UKM mengatakan ada lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.

2. Relevansi: 

Social Commerce mempermudah UKM menemukan target audience mereka dengan konten yang relevan 37% seller mengatakan bahwa social commerce membuka peluang mereka untuk lebih mudah untuk dikenal oleh target audiens yang relevan. Ketika sebagian besar orang mengunjungi platform social-first, biasanya mereka ingin mencari hiburan.

3. Diversifikasi

Social Commerce membantu melakukan diversifikasi sehingga dapat menjangkau lebih banyak pembeli 34% dari seller mengatakan bahwa mereka perlu mendiversifikasi kanal penjualan mereka untuk menargetkan audiens yang lebih beragam.

Selain peluang yang hadir dari platform social commerce, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UKM untuk memaksimalkan pemanfaatan social commerce seperti adalah 50% dari seller menyampaikan bahwa mereka masih memiliki kesulitan untuk membuat konten yang efektif, 48% dari seller juga mengatakan sulit untuk mengejar algoritma platform yang terus berubah.

Agatalika Dewa, PIC Ekspedisi dari Bolosego yang merupakan UKM asal Yogyakarta yang menjual berbagai produk frozen food olahan daging seperti oseng mercon, iga mercon, dan rendang mengungkapkan bahwa 

“Sebagai UKM yang berdiri di saat pandemi, social commerce menjadi platform pemasaran dan penjualan pertama kami. Awalnya kami memulai bisnis berjualan frozen food di Facebook, dan kini sudah berkembang pesat di platform social commerce lainnya yaitu Tiktok Shop. Melihat transaksi penjualan, kami juga mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar ketika berjualan di social commerce Tiktok Shop, sehingga social commerce memberikan kami ruang untuk exsplorasi dan sangat nyaman digunakan oleh para pelaku UKM yang masih merintis untuk mengembangkan usahanya,” kata Agatalika Dewa.

Namun selain peluang yang didapatkan melalui pemanfaatan social commerce, Agatalika Dewa, PIC Ekspedisi Bolosego menambahkan bahwa mereka juga mengalami tantangan dalam pemanfaatan social commerce khususnya dalam proses produksi konten dan juga memagami algoritma sosial media yang seringkali berubah.

Melihat tantangan tersebut, Ninja Xpress sebagai sahabat UKM juga menyediakan fasilitas Foto dan Video Produk untuk mendukung para pelaku UKM dalam membuat konten di social commerce.

Selain mendukung para pelaku UKM dalam mempromosikan produk mereka, Ninja Xpress juga terus berupaya memberikan layanan pengiriman melalui ekosistem pengiriman yang terintegrasi dengan menyediakan 6 mesin DWS di seluruh Warehouse wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta milik Ninja Xpress yang digunakan untuk menimbang paket dengan akurat dan juga tetap menjaga Service Level Agreement (SLA) diatas 97% untuk mendukung paket sampai tujuan dari dan ke Yogyakarta dengan tepat waktu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan