WOW! Pulau Tercantik di Kalimantan Timur Ini Dikunjungi 20.000 Wisatawan Per Tahun, Mirip Negeri Bidadari?
ilustrasi--
Ketika berada di pulau ini, para wisatawan baik dakan maupun luar negeri dapat mengeksplorasi pulau ini dengan menggunakan perahu cepat atau speedboat dari Dermaga Sanggam di Kota Tanjung Redeb, Berau ke Maratua.
Meskipun jarak tempuhnya sekitar 3 jam dari Tanjung Redeb, atau 3,5 jam dari Tarakan, pengalaman yang ditawarkan oleh Pulau Maratua jelas sebanding dengan usaha perjalanan tersebut.
Setelah meredanya kasus Covid-19 yang menghantam beberapa tahun terakhir, kunjungan ke pulau ini kembali menjadi normal.
Dengan geliat kunjungan yang meningkatkan sektor pariwisata.
Walau dalam kurun waktu belakang kunjungan mengalami penurunan, tetapi hal tersebut tidak mengurangi kecantikan dan pesona Pulau Maratua tetap memikat hati para pelancong.
Berada di pulau ini dapat menciptakan suasana yang ramai dan penuh kehidupan di pulau ini.
Apabila kamu mencari tempat terbaik untuk melarikan diri dari penatnya ibu kota, Pulau Maratua di Kalimantan Timur adalah jawabannya.
Keajaiban alam, keberagaman biota laut, dan pengalaman snorkeling yang disajikan, dapat membuat kamu melepaskansedikit penat yang ada dihidupmu.
Jika kita tarik kebelakang, mengenai asal muasal dari pulau ini, seperti dikutip dari laman resmi kaltimprov.go.id, pulau ini merupakan sebuah gugusan Kepulauan Derawan Kabupaten Berau.
Salah satu pulau terluar di Kalimantan Timur, yang berbatasan dengan Filipina Selatan dan Sabah, Malaysia Timur.
Sejak lama Maratua dikenal sebagai tempat wisata bahari yang menampilkan keindahan pantai, aneka biota laut dengan bermacam jenis ikan, penyu dan keindahan bawah laut berupa terumbu karang yang sangat menarik.
Juga hutan bakau dan mangrove serta pokok kelapa yang memagar pulau.
Pulau ini memiliki daratan seluas 384,36 km2 dan lautnya 3.735,18 km2, dan dihuni lebih kurang 3.600 jiwa dari sekitar 900 Kepala Keluarga.
Sejak ratusan tahun silam, dihuni penduduk Suku Laut – Bajau, ditambah pendatang dari berbagai tempat dari dalam dan luar Kaltim.
Mereka umumnya sebagai nelayan dan sejak ramai dikunjungi wisatawan, maka ada pula warga yang tertarik berusaha di sektor pariwisata.