Unika Atma Jaya & Swiss Kolaborasi Dorong Inovasi dan Keberlanjutan VET
--
NASIONAL RBt - Unika Atma Jaya terus mendukung Pendidikan Vokasi dan Pelatihan (Vocational Education and Training/VET).
Hal itu direalisasikan lewat workshop dan konferensi internasional dengan judul Fostering Innovation and Sustainability in Vocational Education and Training (VET) – Swiss-Indonesian Perspectives yang dilaksanakan pada hari Selasa (9/1) dan dilanjutkan dengan kegiatan konferensi dua hari setelahnya, yakni pada Kamis (11/1).
Rektor Unika Atma Jaya Prof. Dr. Dr. Yuda Turana mengatakan makin baik Pendidikan Vokasi dan Pelatihan (Vocational Education and Training/VET) di suatu negara, maka akan makin baik pula tingkat perekonomian masyarakatnya.
Sebab, VET selaras dengan kebutuhan para pemberi kerja dalam hal pengembangan keterampilan generasi muda.
"Sayangnya, masih banyak isu yang muncul mengenai pendidikan vokasi maupun vokasi di tanah air yang mengesampingkan pendidikan tersebut menjadi sebuah pilihan bagi lulusan SMP dan SMA, jika dibandingkan dengan pendidikan akademik di universitas," ucap Prof. Dr. Yuda Turana seperti dikutip, Selasa (16/1).
Prof. Yuda mengataman diselenggarakannya kegiatan ini menandai adanya perluasan kolaborasi lain dalam hubungan kemitraan antara Swiss dan Indonesia, hal ini juga untuk menyatukan visi dalam memperkuat sistem VET di Indonesia.
Prof. Yuda juga menyampaikan harapannya agar melalui kolaborasi internasional ini dapat menjadi komitmen bagi kedua negara, khususnya Indonesia, untuk meningkatkan kesetaraan, kualitas, dan relevansi pendidikan vokasi dalam skala global.
"Sehingga menjadikan pendidikan vokasi semakin dipandang sebagai komponen penting dalam sistem pendidikan yang memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan negara untuk meningkatkan kemampuan kerja," katanya.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder mengatakan pihak-pihak seperti sekolah, swasta, dukungan dari pemerintah sangat diperlukan agar dapat bekerja sama dalam upaya meningkatkan sistem VET tersebut.
“Kerja sama itu memungkinkan VET di Swiss dalam memenuhi kebutuhan dunia profesional dan mempersiapkan orang-orang untuk mendapatkan pekerjaan. Sekarang, dengan senang hati akan kami bagikan hal ini juga ke Indonesia. Apa yang kami terapkan di sini bukan sekadar berbagi apa yang kami ketahui, tetapi juga turut mengajak untuk menggabungkan kekuatan demi mengembangkan sistem VET yang lebih efektif dan bermanfaat bagi segala pihak“, ujarnya.
Workshop dan konferensi tersebut merupakan kerja sama antara Unika Atma Jaya, Insight Web Academy (IWDemy) selaku pelaku industri, serta Eastern Switzerland University of Applied Sciences (OST) dan seluruh kegiatannya didanai oleh pemerintah Swiss tersebut.
Kolaborasi antara Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya dengan OST melalui Prof. Dr. Stefan Kammhuber telah berlangsung selama 25 tahun dan telah beberapa kali menjalankan kegiatan ilmiah bersama, yang pada kegiatan kali ini turut menggandeng Ben Hueter dari IDM, Vocational Education Center, Thun, and member of the Swiss Conference of VET Directors.
Berangkat dari stereotip terhadap siswa pendidikan vokasi dengan label kurang briliant, keluarga tidak mampu, tidak termotivasi sekolah Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Dr. phil. Juliana Murniati, M.Si dan ketiga rekannya hendak mengajak masyarakat mengubah penilaiannya.
"Ini penting mengingat kebutuhan yang tinggi dari masyarakat Indonesia akan tenaga terampil dan siap kerja. Lebih dari itu, untuk bisa mengadopsi keberhasilan pendidikan vokasi. Swiss ke Indonesia, perlu adaptasi budaya, dalam artian sistem pendidikan dan pola pikir masyarakatnya ke dalam konteks Indonesia”, ujar Murni.