Tiba di Taba Penanjung, Kapolres Bengkulu Tengah Diserang Pertanyaan oleh ASN

--

LIPUTAN 11 RBt – Program Jum'at Curhat terus bergulir. Kali ini jajaran Polres Bengkulu Tengah (Benteng) menyambangi Kantor Camat Taba Penanjung. Dalam kegiatan yang dihadiri langsung kapolres, AKBP. Dedi Wahyudi, S.Sos, S.Ik, MH, M.Ik ini, 3 orang dari ASN kantor kecamatan menyerang dengan berbagai macam pertanyaan.

Diantaranya meliputi bagaimana mengatasi maling yang mulai beraksi pada siang hari, berapa jumlah personel dalam penanganan PAM TPS wilayah Taba Penanjung serta meminta untuk polisi lalu lintas dipersimpangan dan depan sekolah-sekolah pada pagi hari.

Kasat Binmas Polres Benteng, AKP. Yenny Puspita, S.H mengatakan, dari pertanyaan yang telah diusulkan tersebut dijawab dengan baik oleh Kapolres Benteng. Dirinya akan selalu mengupayakan agar pelayanan dapat berjalan dengan baik.

‘’Kita selalu upayakan pelayanan kepada masyarakat termasuk dalam pengamanan arus lalu lintas di jam-jam rawan masuk sekolah. Selain di Taba Penanjung, kita sudah menempatkan personel di titik-titik prioritas yang banyak pelajarnya dan lokasi rawan kecelakaan,’’ ujar Yenny.

Yenni melanjutkan, untuk pertanyaan berapa personel dalam penanganan PAM TPS di wilayah Taba Penanjung, pengamanan TPS mengacu pada zona pengamanan melalui tingkat zona kerawanan. Terbagi menjadi kurang rawan, rawan dan sangat rawan.

‘’Untuk wilayah Bengkulu Tengah masuk ke zona rawan yang dilihat dari jarak tempuh dan medan menuju TPS tersebut. Untuk rawan memakai pola 2-1-2 yaitu 2 limnas pada 1 TPS dan 1 Polri serta untuk 2 TPS menggunakan 1 TNI,’’ jelas Yenny.

Sebagai penanganan maling, dijawab langsung oleh Kabagren dengan mencari solusi menghindari pencurian seperti menjaga, mengunci, berperan aktif dalam satkamling dan lainnya.

‘’Menjaga harkamtibmas di wilayah tempat tinggal merupakan tanggung jawab bersama. Terjadinya maling diawali adanya niat dan kesempatan termasuk di siang hari,’’ pungkas Yenny.(cw1)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan