Warga Butuh Bukti Bukan Janji! Begini Potret Terkini 3 Jembatan di 3 Desa
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Tiga infrastruktur jembatan yang menghubungkan beberapa desa di Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini berada dalam kondisi memprihatinkan. 1 dari 3 jembatan, yakni di Desa Penanding sudah dalam keadaan ambruk terbawa arus sungai pada bencana banjir beberapa tahun lalu. Sementara jembatan lain yakni jembatan Desa Taba Pasmah dan Desa Paku Haji sudah mulai rusak pada bagian lantai jembatan hingga tiang besi, yang mengkhawatirkan bagi pengendara jika melintas. Alih-alih akan diperbaiki melalui kucuran dana Instruksi Presiden (Inpres), Pemkab Bengkulu Tengah sampai saat ini juga belum menerima kepastian dana tersebut.
Disampaikan Kades Taba Pasmah, Bushari menuturkan jika jembatan gantung tersebut g merupakan jembatan penghubung Desa Taba Pasmah menuju Desa Harapan Makmur. Terlihat kondisi sebagian papan lantai jembatan dan talinya sudah mulai hilang warna atau berkarat. Disamping jembatan tersebut penuh tumpukan sampah.
BACA JUGA:Surat Edaran KPK Ditindaklanjuti, Pemkab Bengkulu Tengah Larang ASN Bawa Mobnas Mudik
Kepala Desa Taba Pasmah, Bushari menyampaikan bahwa pihaknya merasa di-prank karena dijanjikan berkali-kali untuk dilaksanakan pembangunan jembatan permanen. Namun, sayangnya harapan tersebut hingga 2025 belum teralisasi.
‘’Jika tidak salah, dari tahun 2022 bahkan sebelumnya covid malahan sempat uji pembangunan permanen. Tapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Jembatan gantung ini sudah layak diganti karena usianya sudah 30 tahun. Selama ini perawatan dari Dinas PUPR, itupun kadang-kadang 2 tahun sekali,’’ pungkas Bushari.
Sementara dua jembatan lainnya, yakni jembatan Desa Penanding di Kecamatan Karang Tinggi dan jembatan Desa Paku Haji di Kecamatan Pondok Kubang juga berada dalam kondisi sangat memprihatinkan. Kedua jembatan ini sangat vital bagi masyarakat setempat, terutama untuk akses keluar masuk hasil pertanian dan kegiatan sehari-hari.
Kades Penanding, Tusim, menekankan bahwa jembatan di desanya belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
"Harapan kami adalah pembangunan jembatan permanen, karena perbaikan sementara tidak akan cukup. Ketika hujan besar, air bisa mengancam jembatan ini. Kami butuh perhatian dari Pemda," jelas Tusim.
Sementara itu, Kades Paku Haji, Cito Abadi, S.I.Kom, menyatakan keprihatinannya terhadap jembatan yang semakin rusak parah.
BACA JUGA:Sambung Jalan Inpres 850 Meter, Program Jalan Mulus Lebih Dibutuhkan di Sini
"Kami sudah melakukan perbaikan secara swadaya, tetapi itu tidak cukup untuk menopang kendaraan. Kami sangat berharap ada tindak lanjut dari pihak manapun, baik BPBD maupun PUPR Bengkulu Tengah," kata Cito.(imo/one)