Tercium Aroma Dugaan Kejanggalan: BPD Ngaku Tak Dilibatkan, Ditanya Berita Acara Kades Terkesan

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Tercium aroma dugaan kejanggalan pada program ketahanan pangan penggemukan kambing di Desa Karang Tinggi, Kecamatan Karang Tinggi tahun anggaran 2024. Ini setelah pihak BPD angkat bicara menanggapi pernyataan Pemdes sebelumnya yang mengatakan dalam pengadaan, pengelolaan hingga penjualan 10 ekor kambing karena sakit diketahui BPD. 

Kepada wartawan kemarin, Sabtu 8 Maret 2025, Rusi Ratawan selaku Ketua BPD tidak sepenuhnya dilibatkan dalam pelaksanaan program ketahanan pangan. Pun juga dengan para anggota BPD, pihak Pemdes tidak pernah memberi pemberitahuan khususnya terkait kebijakan penjualan kambing.

BACA JUGA:Ketahanan Pangan Desa Ini Agak Lain: Pengadaan 30 Ekor Kambing Seharga Rp2 Juta/Ekor, 20 Ekor Mati, Sisanya

"Kami BPD tidak pernah diberitahukan oleh Pemdes, TPK dan juga Kelompok. Bahwa kambing-kambing itu ada yang dijual kami BPD tidak tahu karena sampai saat ini berita acara jual beli kambing itu kami belum pernah melihatnya, apalagi turut  menandatangani. Kalau memang kebijakan kades dan kelompok dalam menjual tidak menyalahi aturan, ya silakan. Tetapi jika itu menyalahi aturan risiko tanggung sendiri. Yang jelas kami BPD tidak pernah melihat ataupun menandatangani berita acara penjualan kambing. Kalau yang saya sendiri tandatangani itu berita acara kematian kambing, bukan jual beli," jelas Rusi.

"Saya menyayangkan hal tersebut tidak pernah diberitahukan kepada kami. Kalau memang sudah dijual tolong sampaikan kepada BPD. Hasil penjualan dikemanakan, dijual karena alasan apa. Itu uang negara untuk keperluan masyarakat demi kemajuan desa," kata Rusi lagi.

BACA JUGA:Pemdes di Bengkulu Tengah Abaikan Website Desa, Tapi Dana Rutin Dikeluarkan

Dugaan kejanggalan lainnya adalah disaat wartawan menanyakan berita acara kematian dan penjualan kambing, dari Kades, Zaipul Aripin terkesan mengelak dengan mengatakan berita acara oleh TPK. Namun saat wartawan coba menghubungi TPK hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan respon. Sempat ditanyakan kembali dengan kades, namun katanya berita acara ada di kantor desa. 

"Berita acaranya bukan dengan saya, kalau mau bertemu hari senin saja atau temui TPK nya. Berita acaranya di kantor desa," jelas kades. 

Menanggapi polemik program ketahanan pangan Desa Karang Tinggi, salah seorang warga setempat yang juga aktivis sosial, Trio mendesak agar kades bersikap kooperatif dan transparan kepada media. Dengan memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya disertai bukti dokumen agar tidak mengundang kecurigaan publik. 

BACA JUGA:Spanduk Promosi Wisata Bengkulu Tengah di Bandara Sudah Pernah Diingatkan, Ada Apa Kadispar dengan Pj Sekda?

Trio sendiri mengaku pernah mendengar permasalahan program penggemukan kambing, dimana isunya anggota kelompok yang diberikan kambing untuk dikelola tidak seluruhnya ada. 

"Saya selaku warga mempertanyakan kejelasan apakah benar anggota di suatu kelompok itu benar-benar ada, sudah ditetapkan berdasarkan musyawarah atau hanya tempel nama. Lalu saya minta juga dari desa transparan saja kalau memang tidak ada permasalahan. Sampaikan apa adanya, jangan menimbulkan kecurigaan dan kegaduhan," tandas Trio.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan