Kompak! Dewan dan GOLBE Desak APH Turun Usut Dugaan Pungli SPTJM

Doni Erian, Anggota DPRD Bengkulu Tengah (Kiri), Hasnul Effendi, Koordinator GOLBE (Kanan)--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kompak, anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah dengan aktivis Gabungan Ormas dan LSM Bersatu (GOLBE) mendesak aparat penegak hukum turun mengusut dugaan pungli dalam kepengurusan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) di salah satu OPD. Selain diduga melawan hukum, praktik yang mencuat dari pengakuan sejumlah tenaga honorer telah mencoreng citra Pemkab Bengkulu Tengah.
Koordinator GOLBE, Hasnul Effendi mengecam dugaan pungli yang menyasar honorer, yang sejatinya menurut Fendi_sapaan akrabnya, dibantu agar bisa mengikuti seleksi PPPK dengan hasil memuaskan. Ia lantas meminta agar APH mengambik tindakan, mengingat sejumlah honorer telah buka-bukaan di media tentang apa yang mereka alami.
"Tentu kalau memang benar itu sudah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat Bengkulu Tengah, khususnya kepada calon peserta tes PPPK. Kami berharap pihak APH dapat segera turun mengusut jangan dibiarkan berlarut. Bukan tidak mungkin di OPD lain juga terjadi," kata Fendi.
Terpisah, anggota DPRD, Doni Erian mengimbau agar honorer yang menjadi korban segera melapor ke APH agar dapat ditindaklanjuti.
"Kalau memang sudah ada bukti adanya pungutan tidak jelas, silakan lapor ke APH. Karena itu kategori pungli. Akan tetapi sekali saya ingatkan, kalau ada bukti dan saksi," jelas Doni.
"Saya sangat setuju bila yang bersangkutan melaporkan hal tersebut. Agar hal-hal yang buruk seperti iti jangan dipelihara dan dapat menimbulkan efek jera dengan diproses secara hukum," pungkas Doni.(one)