Launching Pusat Edukasi Batik Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu, Gubernur Rohidin: Ini di Luar Dugaan Saya
--
BENGKULU - Dalam menjalani kehidupan sosial di tengah masyarakat, tentu tidak semua ibu ataupun perempuan mendapatkan hal yang didambakan. Seperti yang dirasakan para narapidana perempuan yang terpaksa ditahan kebebasannya akibat tersandung hukum dan harus mendapatkan pembinaan dari lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Atas ketidakberuntungan para perempuan yang terpaksa mendapatkan pembinaan di Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan apresiasi kepada mereka, yang sejak beberapa tahun terakhir terus semangat untuk bangkit dari masa lalu kelam, menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki karya atas binaan pihak lapas.
“Ini sebuah kegiatan yang sangat produktif dan ini di luar dugaan saya, kita masuk ke lingkungan lapas itu kan pada umumnya kaku, tertutup dan kadang-kadang terkesan membuat seseorang trauma. Tapi ternyata tidak, suasana benar-benar terbuka, ada unsur elegannya, karyanya sudah memiliki unsur ekonomi, tampilan estetikanya juga bagus,” terang Gubernur Rohidin usai launching Pusat Edukasi Batik Lapas Perempuan Kelas IIB Bengkulu, Jum’at (22/12) malam.
Sehingga lanjut Gubernur Bengkulu ke-10 ini, posisi dan fungsi binaan itu semakin terlihat, bahwa mereka yang tersandung hukum di sini betul-betul dibina menjadi orang yang lebih baik, lebih terampil dan lebih berdaya guna.
“Hal ini bisa terjadi ketika para pegawai lapas adanya kepedulian, tanggungjawab dan memiliki skill. Sehingga tangan mereka merangkul para narapidana perempuan ini untuk bangkit,” imbuh Gubernur Rohidin.
Di samping itu lanjut Gubernur Rohidin, ke depan karya-karya para narapidana perempuan ini dipastikan akan terus mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah. Salah satunya melalui kolaborasi antara Kanwil Kemenkumham Bengkulu dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
“Kemudian karya-karya mereka kita support agar bisa diterima kalangan pasar lokal dan paling tidak kalangan pemerintahan. Kemudian bagaimana karya mereka ini bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas,” pungkasnya.(rls)