Kondisi Terkini Jembatan Putus di Desa Penanding, Warga Sementara Gunakan Rakit Bambu
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Warga Desa Penanding Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah masih menghadapi kesulitan akses akibat putusnya jembatan yang menghubungkan desa mereka dengan wilayah lain. Jembatan sepanjang 130 meter dan lebar 4 meter ini hancur total akibat banjir bandang yang melanda pada tahun 2022.
Suparman, Kepala Dusun setempat saat ditemui pada Senin, 13 Januari 2025, menjelaskan bahwa jembatan ini merupakan akses vital yang menghubungkan Desa Penanding dengan Kecamatan Karang Tinggi dan Kecamatan Semidang Lagan.
"Jembatan ini adalah satu-satunya penghubung antara Kecamatan Karang Tinggi dan Kecamatan Semidang Lagan. Kehilangan akses ini sangat berdampak pada mobilitas masyarakat," ujar Suparman.
Akibat jembatan yang putus, warga kini terpaksa menggunakan rakit bambu untuk menyeberang. Namun, cara ini sangat berisiko terutama saat musim hujan, dan juga menambah beban biaya. Warga harus membayar Rp5.000 untuk sekali penyeberangan, tergantung muatan yang dibawa.
"Biaya penyeberangan bisa mencapai Rp5.000 sekali jalan, tergantung muatan. Kami berharap ada solusi segera," tambah Suparman.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10203/bahaya-ispa-akibat-asap-pabrik-begini-penjelasan-dokter
Sementara, Kepala Desa Penanding, Tusim mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya keras untuk memperjuangkan pembangunan kembali jembatan tersebut. Tahun lalu, mereka mendapat informasi bahwa jembatan akan dibangun menggunakan dana Inpres, namun hingga kini belum ada realisasinya.
"Tahun lalu kami mendapat informasi bahwa jembatan akan dibangun menggunakan dana Inpres, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Kami berharap pemerintah daerah segera merealisasikan pembangunan ini," kata Tusim.
Tusim juga menyampaikan kekhawatirannya jika musim hujan kembali datang. Ia mengingatkan bahwa pada musim hujan sebelumnya, ada kejadian warga hanyut saat menyeberang menggunakan rakit bambu.
"Jembatan ini sangat penting bagi masyarakat. Kami khawatir jika musim hujan tiba, kejadian warga hanyut bisa terulang. Kami berharap pemerintah segera bertindak untuk membangun jembatan ini," demikian Tusim.(cw1)