RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kondisi gapura perbatasan yang terletak di Desa Air Sebakul, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, terlihat sangat memprihatinkan. Gapura yang seharusnya menjadi simbol selamat datang di wilayah ini, kini tampak tidak terawat dan jauh dari kesan estetis. Sementara itu, tiga gapura di daerah lain seperti Nakau, Sungai Hitam, dan Padang Betuah sudah mengalami renovasi dan perubahan wajah dua kali, gapura di Air Sebakul tetap mempertahankan desain lama yang mulai rusak.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pada tahun 2024 memang telah mempercantik tiga gapura pintu masuk lainnya. Namun, gapura di Desa Air Sebakul seakan terabaikan meski lokasi ini merupakan titik perbatasan yang penting.
Kepala Desa Air Sebakul, Titin Sumarni, mengungkapkan bahwa gapura tersebut pertama kali dibangun pada tahun 2014, namun hingga kini belum ada perbaikan atau sentuhan dari pemerintah.
“Sejauh yang saya tahu, sejak dibangun pada 2014, gapura ini belum pernah diperbaiki lagi. Harapannya, pemerintah bisa mempercantik kembali gapura yang sudah rusak ini,” ujar Titin.
Senada dengan Titin, Kepala Desa Air Putih, Asnaun, juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang kondisi gapura perbatasan yang semakin terlihat kusam. Menurutnya, gapura merupakan ikon yang sangat penting di wilayah perbatasan, dan seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
“Kondisinya kini hanya tersisa kerangka besi yang tak sedap dipandang. Kami sangat berharap ada perbaikan agar gapura perbatasan ini kembali terlihat bagus dan representatif,” kata Asnaun.
Dengan adanya harapan dari masyarakat setempat, diharapkan pemerintah dapat segera melakukan perbaikan agar gapura perbatasan ini bisa kembali menjadi simbol yang mencerminkan kebanggaan dan identitas Kabupaten Bengkulu Tengah.(cw3)