RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Tengah melakukan penyelidikan terkait kematian mendadak hewan ternak di Desa Tanjung Terdana, Kecamatan Pondok Kubang. Dugaan sementara menyebutkan bahwa kerbau milik warga terkena penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau Ngorok.
Tim Distan, bersama Paramedis Puskeswan Pondok Kelapa, telah mengambil sampel darah dari ternak yang mati untuk diuji di laboratorium. Hasil pemeriksaan diharapkan bisa diperoleh dalam satu atau dua hari ke depan.
"Kami sudah meminta pemilik ternak untuk menjaga kebersihan kandang dan melakukan penyemprotan disinfektan. Kami juga memberikan vitamin kepada ternak yang masih hidup untuk mencegah kematian lebih lanjut," kata Kepala Distan, Helmi Yuliandri, SP, MT.
Helmi menambahkan bahwa komunikasi dengan tim kesehatan hewan provinsi akan dilakukan untuk memastikan vaksinasi terhadap ternak yang masih hidup. Ia juga mengingatkan pemilik ternak untuk mengisolasi hewan mereka dan segera melaporkan gejala mencurigakan, seperti demam tinggi, nafsu makan menurun, serta keluarnya cairan berlebihan dari hidung.
"Kami harap pemilik ternak segera melapor jika menemukan gejala-gejala tersebut, agar penanganan bisa dilakukan cepat dan mencegah penyebaran wabah," pungkasnya.
Beberapa hari lalu, ditemukan empat ekor kerbau mati mendadak di desa tersebut, di mana tiga di antaranya tidak dapat diselamatkan, sedangkan satu ekor berhasil disembelih. Wabah serupa juga dilaporkan terjadi di Desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, dan di kawasan perkebunan sawit PT Agri Andalas.(one)