RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Terkait tingginya angka kasus stunting di Kecamatan Taba Penanjung yang mencatat 23 anak suspect stunting, Pj Bupati Benteng, Dr. Heriyandi Roni, M.Si, melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program yang diimplementasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan puskesmas setempat.
Dalam evaluasi tersebut, terungkap bahwa Puskesmas Taba Teret mencatat 9 anak dari 8 desa, sedangkan Puskesmas Sukarami mencatat 14 anak dari 5 desa.
Monev ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Kadinkes Benteng, Barti Hasibuan, SKM, Plt Kepala Bappeda, Hertoni Agus Satria, SE, ME, dan Kepala DKPP, Helmi Yuliandri, S.Pt, MT. Dalam sambutannya, Pj Bupati menekankan pentingnya monev untuk mengevaluasi upaya puskesmas dalam penanganan stunting serta mengidentifikasi kendala di lapangan.
"Meski sudah ada penurunan angka stunting di Benteng, kita tidak boleh lengah. Kerjasama antara petugas kesehatan dan masyarakat sangat diperlukan," pesan Pj Bupati. Ia menekankan bahwa penurunan angka stunting adalah tanggung jawab bersama, dan tindakan dini sangat krusial untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.
Pj Bupati juga mendorong pihak kecamatan untuk berkoordinasi dengan desa dalam pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan program penurunan stunting agar berjalan efektif. "Penyerapan anggaran untuk PMT di Dinas Kesehatan juga harus maksimal agar penurunan stunting dapat terlaksana dengan baik," tutupnya.(ae2)