RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Sebagian pasien darah tinggi atau hipertensi merasa khawatir ginjalnya akan rusak jika rutin minum obat setiap hari.
Dilansir dari disway.id, pasalnya, pasien hipertensi umumnya wajib minum obat jangka panjang agar tekanan darahnya terkontrol.
Anggapan itu apakah mitos belaka atau fakta?
Ahli Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Hematologi-Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan dalam cuitannya seorang pasien yang memiliki darah tinggi khawatir banget “ketergantungan” obat dan takut ginjalnya rusak karena harus minum obat jangka panjang.
“Obatnya ada Candesartan, Bisoprolol, dan seminggu sekali harus minum Furosemide. Terus ini yang benar bagaimana?” tulisnya di akun X resminya yang terkonfirmasi.
Lalu menurut Prof Zubairi, yang benar adalah wajib minum obat.
Justru tekanan darah tinggi bisa menyebabkan mudah rusaknya pembuluh jantung koroner.
Kemudian bisa mengganggu sirkulasi darah di otak dan ginjal.
Nah jika tak minum obat, kata dia, justru membuat ginjal rusak.
“Jadi tekanan darah tinggi yang tidak diobati itu justru bisa membuat ginjal Anda rusak. Karena itu penting banget untuk konsultasi dan berobat ke dokter,” katanya.
Dia mendorong pasien darah tinggi untuk rajin minum obat.
“Sekarang lanjut minum obatnya secara teratur. Jangan lupa kontrol ke dokter. Nah, kekhawatiran ini bisa juga Anda tanyakan ke dokter Anda,” katanya.
Dia tetap menyarankan untuk selalu rutin ke dokter meskipun obat hipertensi bisa dibeli di apotek resmi.
“Memang obat bisa dibeli di banyak toko obat, tetapi hati-hati ya. Lebih baik kalau ada darah tinggi tiga bulan sekali harus ke dokter,” ucapnya.
Gejala Hipertensi