Tiga Kampus Bedah Buku Paus Fransiskus, Pererat Ikatan antarumat Beragama

Kamis 05 Sep 2024 - 23:03 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Universitas Sanata Dharma (USD) meluncurkan dan bedah buku bertajuk "Paus Fransiskus dalam Konteks Nusantara: Tinjauan Interreligius dan Interdisipliner".

Kegiatan ini dalam rangka menyambut kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia. Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi. GKR Mangkubumi menyampaikan apresiasi atas upaya kolaboratif ini, yang dinilai mampu mempererat ikatan antarumat beragama di Indonesia.

"Hasil kolaborasi antara Fakultas Teologi USD, Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), serta Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mampu mempererat ikatan antarumat beragama di Indonesia," tutur GKR Mangkubumi dalam sambutannya, Selasa (3/9).

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6959/hepcon-indonesia-2024-platform-strategis-untuk-kolaborasi-pendidikan-tinggi-dan-industri

Moderator acara, Romo Dominikus Sukristiono, Pr., M.Hum., Ph.D., yang juga dosen di Fakultas Teologi USD, mengawali diskusi dengan menegaskan pentingnya memahami ajaran Paus Fransiskus secara lebih luas, terutama dalam konteks Indonesia yang multikultural.

Diskusi ini menghadirkan dua penulis buku sebagai pembicara utama, yaitu Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A., Rektor UIN Sunan Kalijaga, dan Pdt. Stefanus Christian Haryono, MACF, Ph.D., Dosen UKDW. Dalam pemaparannya, Prof. Al Makin menyoroti kontribusi besar Paus Fransiskus dan Agama Katolik terhadap bangsa Indonesia. Dia menekankan bahwa kesederhanaan Paus Fransiskus menjadi teladan bagi semua kalangan, tidak terbatas pada umat Katolik.

"Paus Fransiskus adalah pemimpin yang memberikan inspirasi bagi kita semua, terlepas dari perbedaan agama. Di dunia ini, tidak banyak pemimpin yang benar-benar memberi inspirasi," ujarnya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6960/dies-natalis-ke-40-ut-raih-3-rekor-muri-hadirkan-ijazah-digital

Sementara itu, Pdt. Stefanus Christian Haryono, dalam presentasinya, mengungkapkan bagaimana spiritualitas Paus Fransiskus memberikan dampak signifikan pada kehidupan Gereja Kristen Protestan. 

Bagi dia, Paus Fransiskus dari berbagai pemikiran dan tidakannya, menegaskan apa arti spiritualitas. Spiritualitas adalah sesuatu yang berpijak pada realitas serta pengalaman kehidupan di sini dan sekarang.

"Paus Fransiskus mengundang kita semua, tidak hanya terbatas dalam pemahaman agama, tetapi perjumpaan antara realitas dunia dengan Yang Ilahi, apapun agama dan keyakinan kita,” ucapnya.

Diskusi ini juga direspons oleh dua penanggap, yakni Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M., Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Romo Albertus Bagus Laksana, SJ, S.S., Ph.D., Rektor Universitas Sanata Dharma. Dr. Sri Nurhartanto menekankan pentingnya nilai solidaritas dan sinodalitas yang dibawa oleh Paus Fransiskus.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6833/prof-amad-jadi-rektor-untar-dr-ariawan-pengalaman-dunia-pendidikan-tak-diragukan

Menurutnya, kedua nilai ini harus menjadi pondasi dalam membangun gereja yang inklusif dan peduli terhadap kaum marginal.

"Paus menyerukan pentingnya kita bersama mereka dan mereka bersama kita sebagai wujud dari gereja yang berjalan bersama dan hadir bagi siapapun, terutama bagi mereka yang miskin. Paus juga mengajarkan kepada kita tentang keterbukaan, tidak terlalu kaku, dan penuh belas kasih,” paparnya menanggapi.

Tags :
Kategori :

Terkait