RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Tiga orang mahasiswa Indonesia–masing-masing dari Institut Teknologi Del, Universitas Semarang, dan Universitas Perjuangan Tasikmalaya–yang tergabung dalam kelompok ‘Gajah Terbang’, berhasil keluar sebagai juara pertama U-Connect 2024.
U-Connect merupakan kompetisi keamanan siber yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Microsoft Indonesia, dan InfraDigital Foundation, sebagai bagian dari program pelatihan Ready4Security- Indonesia.
Kemenangan ini diraih setelah solusi keamanan siber yang mereka integrasikan menggunakan teknologi sistem keamanan Microsoft di laboratorium virtual keamanan siber1 berhasil mendeteksi dua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Skenario pertama yaitu serangan brute force terhadap Kerberoast, suatu teknik serangan di mana penyerang mencoba banyak kata sandi berbeda terhadap suatu akun secara sangat cepat, dengan harapan menemukan kecocokkan.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4473/menteri-nadiem-dicecar-komisi-x-dpr-gegara-pernyataan-anak-buah
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/4472/banyak-guru-tidak-tenang-setelah-diangkat-pppk-ada-masalah-apa
Sementara itu, skenario kedua adalah serangan Rozena Malware, yaitu backdoor malware2 yang menggunakan fileless3 untuk menanamkan remote shell4 ke sistem atau perangkat.
Hasilnya, solusi yang mereka kembangkan mampu melindungi lingkungan jaringan yang terdiri dari dua sistem, yaitu Linux dan Windows Server, dimana mereka menggunakan Linux untuk melakukan skenario percobaan serangan terhadap Windows Server.
Putri Ayu Manurung, salah satu anggota kelompok yang memenangkan kompetisi ini bersama dengan Rizki Nurul F. dan Zalfa Destian Ramadhani mengatakan, “Dengan berpartisipasi di Ready4Security dan U-Connect, saya jadi tahu lebih luas tentang dunia keamanan siber dan pentingnya keamanan siber dalam segala aspek. Saya juga jadi terdorong untuk berkarier di bidang keamanan siber ke depannya.”
Sejak diluncurkan pada Mei 2023, program Ready4Security telah melatih 1.750 lebih peserta, yang terdiri dari siswa SMK, mahasiswa tingkat akhir, dan alumni muda SMK serta Perguruan Tinggi dari berbagai daerah di Indonesia, untuk meningkatkan keterampilan, daya saing, produktivitas, dan profesionalisme di bidang keamanan siber. Dari ribuan peserta, sebanyak 124 di antaranya yang terbagi ke dalam 33 kelompok mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi U-Connect.
Angka ini mengindikasikan tingginya minat dan komitmen para peserta terhadap topik keamanan siber.
Supahrat Juramongkol, Microsoft Philanthropies Lead untuk ASEAN, menyampaikan, “Mengutip data yang pernah disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Indonesia merupakan negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Guna mengakselerasi pertumbuhan nilai ini secara lebih jauh lagi demi kesejahteraan bersama, setiap orang pertama-tama perlu menaruh kepercayaan pada teknologi itu sendiri. Di sinilah keamanan siber, yang menjadi fondasi kepercayaan kita terhadap teknologi, memegang peranan penting. Melalui program Ready4Security dan kompetisi U-Connect, kami bangga menyaksikan komitmen dan pertumbuhan talenta Indonesia di industri keamanan siber.”
Pelatihan dan praktik keamanan siber sangat penting karena lanskap ancaman siber kian berkembang dan merugikan pada skala besar. Pada tahun 2023 saja, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatatkan lebih dari 403 juta trafik anomali serangan siber di Indonesia5.