Komandan Sesko TNI Sebut Pertahanan IKN Berbasis Smart Defense dan AI

Rabu 03 Apr 2024 - 20:28 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) Marsekal Madya TNI Samsul Rizal menyebut pertahanan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi keutamaan bagi Indonesia. 

Hal itu karena posisi IKN saat ini mendekat ke ancaman konflik di utara. 

Meski Indonesia tidak terlibat langsung, tetapi efek dan dampak konflik akan memengaruhi kawasan. 

Samsul Rizal menganalisis ada tiga proyeksi ancaman bagi Indonesia di sekitar IKN. 

Pertama, militerisasi pulau di Laut China Selatan (LCS) oleh Tiongkok. 

Kedua, pembukaan kembali pangkalan AS di Filipina, dan ketiga, ketegangan di Taiwan.

"Perpindahan ibu kota membawa Center of Gravity (CoG) Indonesia mendekat ke berbagai proyeksi ancaman yang ada di Utara. Tidak secara langsung terlibat, tetapi efek dampak dari konflik itu akan mempengaruhi,” ujar Marsdya Samsul Rizal dikutip dari siaran pers. 

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) bertema "Konsep Strategi Pertahanan dan Keamanan IKN berbasis The Smart Defense and Security 5.0” di Jakarta, Rabu (3/4). 

FGD tersebut dibuka oleh Kepala Otorita IKN Prof Bambang Susantono sekaligus menjadi pembicara kunci (keynote speaker).

Narasumber FGD lainnya ialah Rektor Universitas Pertahanan RI Letjen TNI Jonni Mahroza, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Agria Ramdhan, Deputi Bidang Polhukhankam Bappenas Bogat Widyatmoko, hingga Komandan Sesko TNI Marsdya TNI Samsul Rizal. 

Samsul Rizal menjelaskan bahwa saat ini konflik telah mengalami peralihan dan memasuki peperangan generasi kelima yang menekankan pada aksi militer non-kinetik, seperti rekayasa sosial, mis-informasi, serangan siber, dan artificial intelligence (AI) yang sepenuhnya otonom.

Konsep Revolution Military Affairs (RMA) yaitu perubahan paradigma dalam karakter dan bagaimana perang dijalankan, dengan ciri penggunaan teknologi baru ke dalam sistem militer yang digabungkan dengan konsep operasional yang inovatif dan adaptasi organisasional.

"RMA bukan hanya penggunaan teknologi mutakhir di dalam sistem militer, melainkan melibatkan adanya perubahan mendasar dalam doktrin dan organisasi yang sesuai dengan perubahan tersebut," ucapnya. 

Adapun konsep smart security and smart defense, dari sisi smart security adalah penerapan teknologi informasi, combat cloud, operasi lintas medan dan fusi (penyatuan). 

Sementara dalam aspek smart defense terdiri dari informasi, penginderaan, serangan, dan komando. Implementasinya adalah akuisisi kekuatan utama yang dapat menghasilkan efek deterrence merupakan hal krusial. 

Tags :
Kategori :

Terkait